Kasus Siswa di Surabaya Dipaksa Sujud

Manajemen Valhalla Surabaya Pastikan Klubnya Tak Terkait Ivan Sugianto, Protes Rekening Diblokir

Manajemen Valhalla berencana mengajukan protes kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) setelah rekening mereka diblokir.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Adrianus Adhi
Dok Google
Valhalla Club Surabaya 

Kronologi Kasus Ivan Sugianto

Untuk diketahui, kasus bullying wali murid sekolah swasta di Surabaya viral di media sosial, bahkan sampai dibahas di forum DPRD Surabaya, juga kepolisian.

Peristiwa heboh itu terjadi usai SMA Kristen Gloria 2 Surabaya dan sekolah swasta lain tanding basket di sebuah mal. 

Baca juga: Nasib Eks Kapolsek Baito Usai Dicopot di Kasus Guru Supriyani, Disorot Eks Jenderal, Disanksi Lebih?

Baca juga: Sosok Hakim Agung Pemutus Kasasi Ronald Tannur yang Lolos Sanksi Etik Meski Bertemu Makelar Kasus

Siswa kedua sekolah saling olok, namun merembet hingga orang tua tidak terima. 

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Akmarawita Kadir menjelaskan, ledekan itu dilontarkan buntut dari pertandingan basket antar tim.

"Seminggu sebelumnya mereka pertandingan basket, basket ada tim Gloria ada tim lain.

Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria," kata Akmarawita.

Orang tua siswa yang diejek tak terima langsung mendatangi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.

"Orang tua yang diejek datang ke sekolah menunggu anak yang diduga mengejek anaknya," katanya.

Menurutnya Ivan datang bersama rombongan.

Karena ada keributan akhirnya kepala sekolah pun menyuruh mereka masuk.

"Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong."

"Ibu kepala sekolah membiarkan bullying terjadi."

"iya itu pasti (ketakutan)," katanya.

Kemungkinan katanya, ibu kepsek membiarkan Ivan menyuruh siswa sujud dan menggonggong karena takut melihat rombongan tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved