Berita Viral

Hasil Visum Anak Aipda WH Janggal, Pengacara Guru Supriyani Soroti Dokter : Dinilai Tak Kompeten

Hasil visum anak Aipda WH dinilai janggal oleh kuasa hukum guru Supriyani, Andri Darmawan. Sebut dokter yang menangani tak kompeten.

|
Tribun Sultra
Pengacara Guru Supriyani, Andri Darmawan menunjukkan hasil visum anak Aipda WH. 

Menurutnya, saksi anak yang hadir tidak disumpah di Pengadilan. 

Salah satu yang ganjal terkait jam kejadian penganiayaan murid di sekolah. 

Dari BAP menurut Andre saksi kompak menyebut terjadi pada jam 10. 

Namun, di persidangan justru berbanding terbalik. 

Sejumlah saksi ada yang menyebut pukul 08.00 WITA bukan 10.00 WITA. 

Baca juga: Makin Yakin Guru Supriyani Tak Bersalah, Pangacara Sebut Pengakuan Saksi Anak Janggal: Tak Sesuai

"Dari beberapa keterangan dalam BAP itu tidak sesuai dengan yang disampaikan di persidangan. Misalnya masalah jam, di BAP jam 10, lalu tadi mengatakan jam 8.

Lalu ada saksi anak lagi yang mengatakan dipukul jam 10. Lalu ada tadi satu saksi tadi terakhir mengatakan tidak tahu. Padahal di kepolisian sama-sama mengatakan jam bahwa jam 10," jelasnya usai persidangan digelar, melansir dari Tribun Sultra.

Termasuk dengan keterangan yang menggelitik bak mengungkap sebuah fakta tudingan yang terjadi. 

Hal menarik yang menurut kuasa hukum Supriyani cukup menggelitik terkait soal pemukulan. 

Menurutnya, saksi anak yang dihadirkan secara tidak langsung mengungkap fakta sebenarnya dalam kasus tudingan guru aniaya murid. 

"Yang menarik, bahwa masalah pukulan. Tadi terungkap fakta D dipukul dalam posisi berdiri ya. Di depannya ada meja, di belakangnya ada kursi. Kursi itu setinggi bahu, kalau dia duduk. Kalau dia berdiri kursi itu tentu menutupi pahanya.

Kalau kita lihat luka itu. Kan itu lukanya sejajar di paha, makanya aneh kalau kita melihat bagaimana caranya dipukul sejajar paha," tuturnya.

"Padahal di belakangnya ada penghalang sandaran kursi. Lalu anak-anak tadi mengatakan dipukul dari atas. Tapi pelan saja. Kalau mengenai bagian tubuh pasti luka atau jejaknya miring," jelasnya. 

Hal inilah yang disebutnya seakan membuka fakta yang tidak bersesuaian dengan bukti luka. 

"Inilah yang terbuka, tidak bersesuaian dengan bukti luka dengan penjelasan anak tadi. Bahkan anak yang tadi terakhir, tidak kena gagang sapu bagian tengah, diujung sapu yang kena.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved