Dekan FK Unair Dicopot

4 Fakta Kasus Pencopotan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso yang Kini Berakhir Damai dan Dibatalkan

Terungkap fakta-fakta kasus pencopotan dekan Fakultas Kedokteran Unair yaitu Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER, diduga karena menolak dokter asing.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID/Sulvi Sofiana
Rektor Unair Prof Moh Nasih SE MT Ak (kanan) bersama Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER (kiri), Selasa (9/7/2024). 

SURYA.co.id - Terungkap fakta-fakta kasus pencopotan dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair yaitu Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER, diduga karena menolak dokter asing.

Kasus pencopotan Prof Budi Santoso atau yang akrab disapa Prof Bus jadi sorotan, hingga sejumlah civitas di kampus Unair mogok kerja.

Pencopotan Prof Budi Santoso atau yang akrab disapa Prof Bus akhirnya dibatalkan oleh Rektor Prof Moh Nasih SE MT Ak pada, Selasa (9/7/2024).

Berikut fakta-fakta pencopotan Profesor Budi Santoso karena menolak dokter asing selengkapnya.

1. Diberhentikan karena tolak dokter asing

Rektor Unair resmi mencopot jabatan Prof Budi Santoso pada 3 Juli 2024.

Pencopotan Budi Santoso imbas pernyataannya menolak surat edaran (SE) dengan nomor DG.03.02/D.IV/1483/2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pemberhentian ini diketahui setelah Budi Santoso berpamitan kepada sekitar 300an member di grup tersebut, usai menerima keputusan Rektorat Unair yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.

"Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas.

Mohon maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang," demikian petikan pernyataan Budi Santoso dalam WAG tersebut.

Saat dikonfirmasi, Budi Santoso membenarkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajiban dirinya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior.

"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar. Benar saya diberhentikan per hari ini," katanya, melansir dari ANTARA.

Saat ditanya apakah hal itu berkaitan dengan statement dirinya menolak program dokter asing di Indonesia, Budi Santoso membenarkan hal itu.

"Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu," ujarnya.

Ia beranggapan, terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved