Dekan FK Unair Dicopot
4 Fakta Kasus Pencopotan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso yang Kini Berakhir Damai dan Dibatalkan
Terungkap fakta-fakta kasus pencopotan dekan Fakultas Kedokteran Unair yaitu Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER, diduga karena menolak dokter asing.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
"Kami datang ke Kampus C tadi, ke kantor rektor dengan niatan baik. Kami ingin mengantarkan sebuah surat yang isinya klarifikasi dan mempertanyakan alasan dan prosedur, apa yang diberlakukan kepada kami. Begitu singkatnya, saya mendapatkan SK tersebut," ungkap Prof Bus.
Prof Bus berharap, surat yang dilayangkan itu bisa segera dijawab oleh pihak Rektor Unair agar ada kejelasan mengenai alasan dirinya dicopot dari jabatan sebagai Dekan FK Unair.
Hal ini agar tidak menjadi spekulasi liar di tengah-tengah masyarakat, salah satunya yaitu dugaan perbedaan pendapat akan penolakan rencana Menkes mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
"Maka kami mengajukan suatu surat yang isinya adalah pertanyaan dan klarifikasi yang terkait dengan alasan dan prosedur yang terkait dengan pemberhentian saya," lanjutnya.
Dengan adanya surat itu, Prof Bus juga menginginkan akan terwujud dialog dan komunikasi yang baik antara dirinya dengan pihak rektor untuk mencari solusi paska kasus ini mencuat demi nama baik Unair.
"Rumah besar ini harus kita rawat, dengan hati yang lebar, fikiran yang matang dan jiwa yang tenang. Kita ingin Universitas Airlangga bisa maju dan berkembang," tutupnya.
5. Pencopotan Prof Bus Dibatalkan
Rektor Prof Nasih mengumumkan pembatalan pencopotan Profesor Budi Santoso seusai shalat Ashar berjamaah di Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair.
Saat mengumumkan, tampak Prof Nasih bergandengan dengan tangan Prof Bus, menyimbolkan tidak ada masalah diantara keduanya.
Pembatalan itu dilakukan setelah rektor menerima surat dari Prof Bus.
"Kami bisa paham apa yang disampaikan Prof Bus. Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai Dekan, ya kita angkat kembali," ungkap Prof Nasih tanpa mengungkap alasan tersebut.
Sementara itu, terkait dasar pemberhentian jabatan Dekan FK yang menuai polemik sebelumnya, Prof Nasih berkilah masalah tersebut merupakan masa lalu yang tidak perlu diperbincangkan kembali.
"Itu masa lalu, yang penting sekarang kita fokus ke depan untuk unair yang kita cintai," ucapnya.
"Ini kan biasa saja. Jadi sampean ketemu, pacaran terus ada masalah apa tiba-tiba putus kan biasa kan. Jadi tidak usah baperan. Tapi insyaallah semua sudah oke, kami sudah baca surat Prof Bus dan sudah kami angkat kembali jadi dekan FK,"lanjutnya.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini mengungkapkan terhitung Rabu (10/7/2024), Prof Bus akan kembali aktif bekerja di FK Unair sebagai dekan.
Sementara itu, Prof Bus mengungkapkan rasa lega dan terimakasihnya karena telah menyelesaikan permasalahan dengan pihak Unair.
"Alhamdulillah semuanya sudah berakhir. Saya secara pribadi mengaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor mungkin saya bermaksud untuk mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatan sehingga saya menggunakan institusi, ini yang mungkin salah saya. Alhamdulillah bapak rektor sudah memaafkan dan semuanya saya serahkan kembali ke bapak rektor,"pungkasnya.
Usai memberikan keterangan pada awak media, keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke gedung Manajemen Unair atau Rektorat.
Dekan FK Unair
Prof Budi Santoso
menolak dokter asing
Fakultas Kedokteran Unair
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rektor Unair Surabaya Resmi Lantik Prof Budi Santoso Sebagai Dekan FK Unair |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Pelantikan Dekan FK Unair Digelar Tertutup Dari Media |
![]() |
---|
DPRD Jatim Sambut Baik Keputusan Unair Surabaya Cabut Pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran |
![]() |
---|
SK Pengangkatan Dekan FK Unair Telah Diterima, Upaya Hukum Maladministrasi Tak Dilanjutkan |
![]() |
---|
Jabatan Dekan FK Dikembalikan, BEM Unair Surabaya Harap Kebebasan Akademik di Unair Tetap Dijunjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.