Dekan FK Unair Dicopot

4 Fakta Kasus Pencopotan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso yang Kini Berakhir Damai dan Dibatalkan

Terungkap fakta-fakta kasus pencopotan dekan Fakultas Kedokteran Unair yaitu Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER, diduga karena menolak dokter asing.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID/Sulvi Sofiana
Rektor Unair Prof Moh Nasih SE MT Ak (kanan) bersama Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER (kiri), Selasa (9/7/2024). 

"Karena rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima.

Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," katanya.

Menurut Budi Santoso, dirinya dipanggil oleh Rektorat Unair pada Senin (1/7) untuk mengklarifikasi pernyataan Budi menolak program dokter asing di Indonesia. Sedangkan, keputusan pemberhentian ia terima hari ini.

Budi Santoso dalam pernyataan pribadinya kepada wartawan, di Jawa Timur, Kamis (27/6), mengatakan tidak setuju dengan program dokter asing di Indonesia.

"Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju," katanya.

Prof Budi yakin 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing.

2. Mogok kerja

Para guru besar dan civitas akademik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mogok kerja menyusul pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai dekan.

Prof Dr dr Hafid Bajamal SpBS(K) mengungkapkan ajakan mogok kerja ini sebagai bentuk protes atas tindakan rektor Unair yang dirasa memberhentikan Dekan FK Unair tanpa adanya alasan yang jelas.

"Senior maupun junior melihat prestasi bagus Prof Bus. Sehingga kami mempertanyakan kesalahan besat apa sampai harus diturunkan mendadak dari jabatannya,"ungkapnya.

Menurutnya para civitas akademik masih menunggu tanggapan dari rektor setelah aksi ini. Dan akan melakukan tindakan terarah bahkan melakukan mogok mengajar.

"Kami sudah kompak para dosen dan staf yang ada,"pungkasnya.

Sementara itu Prof Dr Med dr Puruhito SpB, Rektor Unair masa bakti 2001 - 2006 bersama puluhan guru besar yang masih aktif mengajar hadir memberikan orasi dalam aksi damai tersebut.

Demikian pula para PPDS, dokter muda dan staff pengajar FK Unair.

3. Dipenuhi karangan bunga

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved