Polisi Bakar Suami di Mojokerto

Buntut Kasus Briptu FN Polwan Bakar Suami karena Judi Online, Polres Jombang Cek HP Seluruh Personel

Imbas judi online yang menyebabkan Briptu FN, polwan nekat membakar suaminya, Briptu RDW (27), petugas Propram melakukan pengecekan ponsel personelnya

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas TV/SURYA.CO.ID
Briptu RDW yang tewas dibakar istrinya gara-gara judi online (kiri) Pengecekan ponsel seluruh personel di Polres Jombang (kanan) 

Judi online ini lah yang membuat tersangka dan korban sering cek-cok. 

Di hari kejadian, Briptu RDW yang saat itu sedang berada di luar rumah, diminta pulang ke rumah. Setibanya di rumah, keduanya terlibat percekcokan hebat. 

Percekcokan tersebut membuat Briptu FN menyiramkan cairan bensin ke sekujur tubuh sang suami. 

Hingga akhirnya cairan bensin yang tentunya mudah terbakar itu, membuat tubuh Briptu RDW tersulut kobaran api. 

"Kronologi kejadian adalah pada saat korban ini pulang dari kantor kemudian cekcok di rumah dengan istrinya, lalu istrinya menyiramkan bensin ke muka dan badan dia, tidak jauh dari TKP ada sumber api, sehingga terpercik di situ, akhirnya membakar korban," katanya. 

Disinggung mengenai adanya upaya dari Briptu FN untuk memborgol Briptu RDW di dekat garasi rumah dinas tersebut.

Atau pun ancaman menganiaya ketiga anaknya. Dirmanto masih menunggu penyidikan lengkap atas kasus tersebut. 

Sebelumnya dikabarkan, Briptu FN yang sehari-hari bertugas sebagai polwan di Polres Mojokerto Kota ini sempat menakut-nakuti suaminya itu mamakai anaknya. 

Polisi didesak bersih-bersih setelah kasus polwan Briptu FN bakar suaminya di Mojokerto.
Polisi didesak bersih-bersih setelah kasus polwan Briptu FN bakar suaminya di Mojokerto. (kolase surya/mohammad romadoni/istimewa)

Saat itu Briptu FN baru saja membeli bensin eceran yang dibungkus plastik dan menyimpannya di atas lemari kamar.

Sambil menunggu kepulangan korban, Briptu FN memotret plastik berisi bensin dan mengirimkan foto itu ke korban disertai pesan bernada ancaman.

Isi pesan itu adalah "Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar”.

Setelah itu tersangka meminta seorang saksi yang merupakan asisten rumah tangga (ART) untuk membawa pergi ketiga anaknya keluar rumah.

(Muhammad Romadoni/Arum Puspita M/SURYA.CO.ID)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved