Berita Mojokerto
MoU Rekosistem dengan Konsorsium Perusahaan Jepang, Pj Ali Kuncoro: Kota Mojokerto Menuju Zero Waste
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menjalin kerja sama dan MoU rekosistem dengan konsorsium perusahaan Jepang.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
"Di Kota Mojokerto ada 14 TPS, jadi kita ingin edukasi sampah itu kita selesaikan dari hulu ke hilir (TPA). Kita juga ingin menyadarkan masyarakat, melalui rekosistem dengan PT Khazanah Hijau Indonesia. Sementara hanya satu TPS di Magersari, kedepannya terus kita kembangkan," bebernya.
Ali Kuncoro sekaligus Kadispora Jatim ini menyebut tantangan ke depan bagi pemimpin Kota Mojokerto semakin kompleks, salah satunya pengelolaan sampah.
"Kita sama-sama sepakat lima tahun kedepan Kota Mojokerto harus Zero Waste, dan PT Khazanah Hijau Indonesia sedang memformulasikan skedul seperti apa. Saya berharap disampaikan ke para kandidat, permasalahan ke depan tidak hanya inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem tapi sampah sesuatu yang harus kita tangani dengan baik. Karena tantangan ini nyata," cetusnya.
Menurut dia, rekosistem tidak hanya memunculkan sebuah ekosistem soal lingkungan penanganan sampah berkelanjutan, tetapi juga dapat bernilai ekonomi bagi masyarakat maupun PAD Kota Mojokerto.
"Paling kita harapkan masyarakat terkena dampak, punya tambahan penghasilan. Terakhir ada kontribusi terhadap PAD Kota Mojokerto," ungkapnya.
Dikatakannya, Pemkot Mojokerto telah menjadi kerja sama dengan perusahaan asal Jepang dalam rekosistem.
"Pada prinsipnya ini adalah kolaborasi, inovatif dan sinergi antar semua elemen untuk penanganan sampah di Kota Mojokerto," ujar Ali Kuncoro.
Nantinya, sampah di TPST Magersari agar dipilah sehingga akan mengurangi dihilir TPA Randegan.
"Jadi nanti akan dipilah sehingga mengurangi beban di TPA. Nanti di TPA juga akan menjadi lahan Hijau dan pengolahan sampah yang bersahabat dengan lingkungan dan berkelanjutan," pungkasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, Amin Wachid, menambahkan kerjasl sama ini meningkatkan tingkat daur ulang anorganik, juga bertujuan untuk mengajak lebih banyak masyarakat Mojokerto untuk berkontribusi dan bersama mengurangi emisi karbon, sehingga menciptakan gaya hidup baru yang berbasis prinsip berkelanjutan serta kesadaran akan tanggung jawab setiap individu atas produk pasca konsumsinya.
Sekaligus meningkatkan laju daur ulang kota untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari," kata Amin Wachid.
Amin mengungkapkan kerja sama dengan rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang membuka peluang baru untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah.
"Sekaligus memberikan edukasi masyarakat akan pentingnya ekonomi sirkular dan pemilahan sampah. Kami percaya bahwa melalui langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” imbuhnya.
Rekosistem & Konsorsium Perusahaan Jepang
Clean Ocean Material Alliance (CLOMA) yang terdiri dari perusahaan-perusahaan ternama seperti Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Yakult, Unicharm, dan JICA turut berkolaborasi dalam upaya penanganan masalah pengelolaan sampah di Kota Mojokerto.
Perkuat Program Ketahanan Pangan, 16 Proyek Irigasi Pertanian di Mojokerto Selesai Lebih Cepat |
![]() |
---|
Optimalkan Wulandari, Cara TPID Mojokerto Redam Kenaikan Harga dan Inflasi Selama Periode Nataru |
![]() |
---|
Pembangunan Jembatan Darurat di Mojosari Mojokerto Dikebut, Target Tuntas Pekan Depan |
![]() |
---|
Mojokerto Banjir Lagi Akibat Tanggul Darurat Jebol, Sekdakab Tinjau Perbaikan Dengan Alat Berat |
![]() |
---|
Pembangunan Jembatan Ponggok Kabupaten Mojokerto Tuntas 100 Persen, Lebih Cepat dari Jadwal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.