Berita Mojokerto

MoU Rekosistem dengan Konsorsium Perusahaan Jepang, Pj Ali Kuncoro: Kota Mojokerto Menuju Zero Waste

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menjalin kerja sama dan MoU rekosistem dengan konsorsium perusahaan Jepang.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, teken MoU kerja sama strategis dengan rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang. 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menjalin kerja sama dan MoU rekosistem dengan PT Khazanah Hijau Indonesia selaku perusahaan Start-up Climate-tech ekonomi sirkular dan konsorsium perusahaan Jepang.

MoU ini dilakukan untuk mewujudkan Kota Mojokerto menuju Zero Waste, melalui pengelolaan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu).

Perjanjian MoU juga bersama Konsorsium Perusahaan Jepang di Indonesia, dalam naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA), yang meliputi Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm dan Yakult serta didukung Japan International Cooperation Agency (JICA).

Kerja sama rekosistem yang diinisiasi oleh Pemkot Mojokerto ini adalah yang pertama kalinya di Jawa Timur.

Ali Kuncoro mengatakan pengeloaan sampah memang begitu kompleks dan tidak terlepas dari fakta bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat.

"Sehingga diharapkan dengan penandatangan kerjasama strategis antara Lembaga Pemerintah, sektor swasta (Jepang) dan Rekosistem adalah langkah besar. Dalam perjalanan kami menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto," kata Ali Kuncoro seusai MoU di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Senin (22/4/2024).

Adapun mekanisme rekosistem, yakni pengelolaan TPST Magersari milik Pemkot Mojokerto.

Rekosistem akan menerima sampah yang dikumpulkan dari kawasan kota, lalu dilakukan pemilahan, pendataan dan pemulihan material dengan pendekatan ekonomi sirkular demi peningkatan angka daur ulang di kota Mojokerto.

Pada tahun pertama, TPST Magersari akan fokus menangani klien yang sudah terkumpul saat ini.

Operasional dari segi metodologi dengan prinsip keberlanjutan dan kapasitasnya akan diperluas secara organik

Ditargetkan TPST Magersari berukuran 1940 meter persegi dan kapasitas mencapai lebih dari 1.800 ton per tahun, dengan tingkat daur ulang anorganik (recycling rate) sebesar 30 persen.

"Melalui TPST Magersari, kami berharap dapat mencapai tingkat daur ulang yang lebih tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kota kami," ucap Ali Kuncoro.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup 2022, Provinsi Jawa Timur menduduki posisi peringkat kedua di Indonesia, sebagai penghasil sampah terbesar dengan total produksi sampah mencapai 5 juta ton sampah.

Sedangkan Kota Mojokerto menghasilkan sampah sekitar 82 ton per hari dan Kecamatan Magersari menjadi penyumbang sampah terbesar di Kota Onde-onde ini.

Kerja sama rekosistem dapat mengedukasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama pemilahan dan pengolahan sampah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved