Terdampar Di Peringkat 37 Porprov 2025, KONI Bondowoso Didorong Perbaiki Pembinaan dan Perketat SKM

Untuk mendukung prestasi olahraga, kata Bupati Hamid, pihaknya bahkan menambah anggaran di KONI Bondowoso.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
Diskominfo Bondowoso
SPIRIT BARU - Bupati Bondowoso melantik pengurus KONI periode 2025-2029 di Pendopo Raden Agus Asra, Rabu (12/11/2025). Prestasi buruk di Porprov 2025 menjadi cambuk untuk bangkit. 

Ringkasan Berita:
  • KONI Bondowoso didesak memperbaiki pembinaan olahraga dan atlet setelah kontingen Bondowoso terdampar di peringkat 37 dalam ajang multievent Porprov 2025.
  • Bupati Bondowoso telah menambah anggaran pembinaan untuk mempersiapkan atlet pada Porprov 2027 tetapi anggaran itu bukan untuk gaji pengurus KONI.
  • KONI Bondowoso berjanji akan membenahi pembinaan atlet dan memprioritaskan pada pencapaian prestasi.

 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Prestasi olahraga di Bondowoso menjadi sorotan setelah terseok di peringkat 37 dari 38 kontingen di Jatim tahun 2025.

Catatan kontingen itu menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus KONI periode 2025-2029 yang baru dilantik di Pendopo Raden Bagus Asra, Rabu (12/11/2025).

Menurut Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, pembinaan dan rekrutmen atlet menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan prestasi.

Media yang paling baik dan objektif untuk rekrutmen adalah pekan olahraga kabupaten (Porkab). Karena rekutmen dalam porkab juga berpengaruh terhadap waktu pemusatan latihan yang tidak terlalu pendek menuju Porprov.

"Tidak ada pembinaan 3 bulan, 2 bulan. Itu pembinaan jangka pendek untuk anak yang sudah matang," kata Nabil.

Kemudian harus ada cabang olahraga unggulan yang menjadi prioritas prestasi. Nabil juga mengingatkan agar KONI Bondowoso memperketat surat keterangan mutasi (SKM) agar tidak terjadi atlet berprestasi Bondowoso ke luar daerah.

Nabil juga mendorong ada kegiatan dan prestasi baru bidang olahraga di Bondowoso. Karena olahraga tidak hanya berbicara tentang prestasi dan rekreasi.

Lebih dari itu, olahraga bisa berdampak pada sektor ekonomi dari event-event yang digelar. Contohnya saat Porprov di Malang, terjadi perputaran uang hingga Rp 143 miliar.

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid mengatakan, pihaknya meminta pengurus KONI yang baru meningkatkan sinergitas dengan swasta dan dunia usaha.

Karena ia menilai olahraga salah satu bagian bidang yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi industri. "Jadi ujung dari prestasi dan segala macam itu adalah industri olahraga," kata Bupati Hamid.

Untuk mendukung prestasi olahraga, kata Bupati Hamid, pihaknya bahkan menambah anggaran di KONI Bondowoso.

Tambahan Dana Pembinaan

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Vita Anggraeni menerangkan, anggaran hibah untuk KONI tahun 2026 tidak terdampak efisiensi. N

ilainya sama dengan hibah tahun sebelumnnya yaitu Rp 900 juta. Bahkan masih ditambah Rp 200 juta sehingga total menjadi Rp 1,179 milliar. Anggaran tersebut tidak terdampak efisiensi karena untuk mempersiapkan Porprov tahun 2027. 

Menurutnya, Disparbudpora tidak melakukan intervensi penggunaan dana hibah ke KONI. Hanya saja, aturan penggunaan dana hibah tidak diperbolehkan untuk honor pengurus. "Murni untuk pembinaan dan operasional," jelasnya.

Ketua KONI Bondowoso terpilih, Adi Sutrisno menyatakan komitmennya untuk memperkuat koordinasi antar-cabor dan menciptakan sistem pembinaan yang lebih profesional.

“Kami ingin membangun ekosistem olahraga yang sehat, terbuka, dan berorientasi pada prestasi. Target kami adalah peningkatan capaian prestasi di Porprov Jawa Timur mendatang,” pungkasnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved