Berita Bojonegoro

Harga Beras Mahal di Kabupaten Bojonegoro, DKPP : Baru Sedikit Petani yang Panen Padi

Selain itu, kata dia, hasil musim tanam padi November 2023 yang akan dipanen pada Februari 2024 ini tak akan banyak.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/yusab alfa zikin/hanif manshuri
Foto Ilustrasi pedagang beras di Pasar (kiri) dan Moch. Rudianto (kanan) saat memproyeksi hasil panen padi petani Bojonegoro, Jumat (16/2/2024) siang. 

"Pada Maret 2024 itu, para petani Bojonegoro yang menanam padi pada Desember 2023 akan panen raya. Total, luas sawah akan panen padi lebih dari 22.000 hektar. Proyeksinya menghasilkan 83.000 ton beras," jelasnya.

Namun, Rudi kembali menyatakan, beras sebanyak itu tak mungkin akan beredar di Kabupaten Bojonegoro saja. Beras dimaksud tentu akan keluar juga dari Kabupaten Bojonegoro sebagaimana hukum pemasaran komoditas bebas.

"Di Maret 2024, betapapun ada beras Bojonegoro dibawa keluar, kemungkinan jatah beras untuk Bojonegoro tetap surplus. Hasil beras dari petani pada Maret 2024 betul-betul melimpah. Hampir tiga kali lipat dari hasil Februari 2024," jelasnya.

Apakah melimpahnya beras pada Maret 2024 itu akan membuat harga beras turun, pejabat kelahiran 1972 ini tak bisa memastikan.

Sebab, Maret 2024 memasuki bulan Ramadhan dan bulan ini acap kali memicu kenaikan harga bahan pokok.

"Yang jelas, ketersediaan beras di pasaran akan lebih melimpah dan mudah ditemui. Kecil kemungkinan beras menjadi komoditas langka pada Maret 2024 tersebut," pungkas pejabat alumni Univesitas Wijaya Putra Surabaya ini.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved