Berita Bojonegoro

Harga Beras Mahal di Kabupaten Bojonegoro, DKPP : Baru Sedikit Petani yang Panen Padi

Selain itu, kata dia, hasil musim tanam padi November 2023 yang akan dipanen pada Februari 2024 ini tak akan banyak.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/yusab alfa zikin/hanif manshuri
Foto Ilustrasi pedagang beras di Pasar (kiri) dan Moch. Rudianto (kanan) saat memproyeksi hasil panen padi petani Bojonegoro, Jumat (16/2/2024) siang. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Harga beras di Kabupaten Bojonegoro belum terkendali.

Di pasaran, harga bahan pangan dasar itu masih mahal sejak beberapa pekan terkahir. Persisnya di rentang masa Pemilu 2024, hingga saat ini.

Pantauan di Pasar Kota Bojonegoro pekan ini, harga beras eceran kualitas terendah dibanderol Rp 13.500-14.000, beras medium Rp 15.500-16.000, beras premium Rp 17.500-18.000. Rerata, ada kenaikan Rp 2.500-3.000 dari harga normal.

Ketiga jenis harga beras yang dibanderol para pedagang beras di Pasar Kota Bojonegoro tersebut, tak ada yang di bawah atau tepat di Harga Eceran Tertinggi (HET). Alias, harga beras saat ini bertengger di atas HET seluruhnya.

Kepala Bidang Ketahanan Langan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DKPP) Bojonegoro Moch. Rudianto tak menampik hal itu.

Dia menyebut, harga beras di pasaran saat ini memang terus alami kenaikan dan terbilang mahal.

Pejabat yang akrab disapa Rudi itu menerangkan, salah satu pemicu utama mahalnya harga beras di pasaran Kabupaten Bojonegoro ini akibat belum ada atau baru sedikit terjadi panen padi pada Januari-Februari 2024.

"Para petani Bojonegoro menanam padi pada November 2023. Baru memasuki masa panen atau melakukan panen pada Februari 2024 ini," ujarnya saat ditemui Tribunjatim di ruang kerjanya, Jumat (16/2/2024) siang.

Selain itu, kata dia, hasil musim tanam padi November 2023 yang akan dipanen pada Februari 2024 ini tak akan banyak.

Sebab, luas sawah di Kabupaten Bojonegoro ditanami padi pada musim tanam November 2023 itu hanya 10.300 hektar.

"Hasil panen padi petani Bojonegoro Februari 2024 ini diproyeksi sekitar 37.000 ton beras. Dan, beras itu tak mungkin untuk masyarakat Kabupaten Bojonegoro saja. Tentu, juga akan dibawa keluar (dari Kabupaten Bojonegoro, red)," jelasnya.

Jika beras itu tak dibawa keluar Kabupaten Bojonegoro, terang Rudi, beras itu sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Bojonegoro.

Sebab, kebutuhan beras untuk masyarakat Bojonegoro hanya 9.000 ton per bulan.

"Namun, pembatasan beras petani Bojonegoro tak bisa dibawa keluar itu tak bisa diterapkan. Beras adalah komoditas bebas. Istilahnya, tidak punya KTP (Kartu Tanda Penduduk, red). Jadi, bisa dijual ke mana saja, " imbuhnya.

Pejabat berkantor di Jalan Ahmad Yani turut Desa/Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini meneruskan, masa panen raya padi yang akan membuat stok beras di Kabupaten Bojonegoro melimpah akan terjadi pada Maret 2024 mendatang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved