2 Wanita Korban Persekusi Teriak Minta Ampun, Pelaku Malah Tertawa, Polisi Kantongi Identitas Mereka

Dua wanita korban persekusi di Sumatera Barat sudah berteriak meminta ampun, namun para pelaku malah tertawa-tawa. Polisi kantongi identitas mereka.

Editor: Tri Mulyono
Youtube
Polisi memberikan penjelasan kasus persekusi terhadap dua wanita di Sumatera Barat. 

Pria itu mengenakan kain sarung yang disangkutkan di bahunya.

Wanita berambut panjang itu tampak mecoba menjelaskan, agar dirinya tidak dihakimi seperti itu.

Bukannya mendengarkan penjelasan wanita itu, sejumlah pria tertawa-tawa dan terus membawa korban ke arah pantai dan mendorongnya ke laut.

Tak cukup sampai di situ, sejumlah pria itu juga berusaha melepas pakaian wanita tersebut.

Sang wanita terlihat sudah tak berdaya di pantai itu, namun masih terus dilecehkan oleh sejumlah pria tersebut.

Bahkan ada yang menendang sambil terus berusaha melepas pakaiannya.

Momen itu juga direkam oleh warga lainnya dan kemudian videonya disebarkan.

Kapolsek Lengayang Iptu Gusmanto mengatakan bahwa pihaknya masih belum mengetahui pemicu adanya persekusi tersebut.

Dia menjelaskan kafe-kafe dan tempat hiburan malam yang ada di kawasan Lengayang sudah diimbau untuk tidak buka saat Ramadan

“Sekarang ini kita belum tahu pemicu dan penyebab, awalnya seperti apa, kita belum tahu. Kita akan dalami nanti,” kata Gusmanto seperti dikutip dari Kompas TV, Kamis (13/4/2023).

“Sebelum puasa itu kita sudah mendatangi kafe-kafe yang ada di situ untuk menyampaikan kepada mereka untuk tidak beroperasi dulu saat Ramadan,” jelas dia.

Gusmanto menjelaskan, dua perempuan yang jadi korban persekusi dan pelaku sempat sepakat untuk tidak saling menuntut.

“Setelah kejadian, di antara masyarakat dengan dua wanita sudah ada kesepakatan untuk tidak saling menuntut.

Namun sekarang, yang jadi masalah adalah karena videonya beredar," jelas dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan AKP Hendra Yose mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya persekusi yang dilakukan sekelompok massa terhadap dua perempuan.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved