Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Kepala BKKBN Jatim Maria Ernawati, Berhasil Turunkan Stunting Hinga 19,2 Persen

Wawancara eksklusif dengan Maria Ernawati selaku Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur.

Penulis: Zainal Arif | Editor: irwan sy
saiful sholichfudin/surya.co.id
Wawancara Ekslusif dengan Maria Ernawati (kiri) selaku Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur. 

Maria Ernawati: Waktu itu ada kader kami yang menyampaikan kepada salah satu ibu-ibu "anak ibu itu stunting" sontak ibu itu marah dan langsung menutup pintu rumah. Kata stunting ini sangat sensitif, sehingga harus disampaikan dengan cara yang tepat.

Harian Surya: Dari semua kabupaten/kota di Jawa Timur, Apakah ada daerah yang tantangan lebih berat saat mengedukasi masyarakat?

Maria Ernawati: Dari 38 kabupaten/kota mempunyai sistem yang berbeda untuk kami dekati. Ada 4 kategori budaya diantaranya budaya arek, budaya mataraman budaya pesisir, budaya pendalungan.

Mungkin kalau kami terapkan secara halus di budaya pesisir mereka tidak akan mengerti, harus ada contoh langsung. Berbeda lagi dengan budaya mataraman atau arek harus to the point.

Harian Surya: Bagaimana pendidikan dan karir dari seorang Maria Ernawati hingga menjadi kepala BKKBN Jatim?

Maria Ernawati: Saya Sekolah Dasar (SD) di Santa Maria 2 Malang, kemudian lanjut di SMP 1 Negeri Pandaan Pasuruan, lalu bersekolah di SMA Kediri.

Saat memasuki dunia perkuliahan, saya berkuliah S1 di IKIP Budi Utomo Malang, setelah itu, saya lanjut S2 di Surabaya.

Saya mengawali karir di lapangan sebagai penyuluh KB di BKKBN, kemudian saya berinisiatif masuk struktural.

Lanjut sebagai akselon 4 masih di kota Kediri, pernah menjadi Kepala BKKBN Sulawesi Tengah, sampai akhirnya menjadi Kepala BKKBN Jawa Timur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved