Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sang Bunga Desa yang Majukan Wisata
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang dikenal sebagai “Bunga Desa Banyuwangi” berkisah melalui Podcast yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkunjung ke Kantor Tribunnews di Jakarta pada Rabu (7/5/2025).
Di sana, Bupati Ipuk berbagai cerita tentang kiprahnya memimpin daerah dan perkembangan wisata di ujung timur Pulau Jawa itu.
Bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Bupati Ipuk yang dikenal sebagai “Bunga Desa Banyuwangi” itu berkisah melalui Podcast yang tayang di kanal YouTube Tribunnews. Berikut wawancaranya:
SURYA: Terima kasih Ibu Ipuk sudah menyediakan waktu mampir ke kantor kami. Tadi saya sebutkan di pengantar, namanya Bunga Desa. Bisa Ibu jelaskan Bunga Desa ini apa?
Bupati Ipuk: Ya, jadi Bunga Desa itu sebenarnya singkatan. Kepanjangannya adalah Bupati Ngantor di Desa. Tapi karena sekarang bupatinya perempuan, jadi kami singkat menjadi Bunga Desa.
SURYA: Bisa dijelaskan sedikit tujuannya apa program Bunga Desa?
Bupati Ipuk: Waktu itu memang masih masa pandemi Covid di periode kami menjabat pertama. Jadi ada keterbatasan dari pemerintah untuk berjumpa dengan masyarakat, untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Nah, maka kami berinisiatif mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Jadi kami jemput bola, sekaligus kami banyak memberikan bantuan kepada masyarakat. Lalu juga sekalian belanja masalah dengan program Bupati Ngantor di Desa.
Ini benar-benar ngantor loh. Jadi dari pagi sampai sore saya berkantor di desa. Dan saya meminjam kantornya kepala desa sebagai tempat saya beraktivitas.
Tapi selama ini dalam Bunga Desa, saya jarang sekali di kantor kepala desa. Paling hanya sedikit hanya 1 jam. Selebihnya saya banyak berkeliling ke masyarakat.
Lalu juga kami memberikan bantuan untuk UMKM, anak sekolah, petani, nelayan dan juga untuk ibu-ibu kepala rumah tangga. Juga untuk pemuda.
SURYA: Di antara yang sudah Ibu kunjungi, daerah mana yang paling berkesan?
Bupati Ipuk: Ada satu daerah di mana saya waktu itu harus menempuh waktu yang cukup panjang untuk ke daerah itu. Itu daerah Sukamade.
Sukamade ini, adalah ujung selatannya Banyuwangi. Berbatasan langsung laut lepas laut Hindia Belanda.
Saya waktu itu menempuh jarak lebih dari 2 jam dari Banyuwangi kota menuju ke Desa Sarongan.
Wawancara Eksklusif Zulia Mahendra, Putra Sulung Amrozi Pelaku Bom Bali yang Kini Cinta Indonesia |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Gubernur Khofifah, Sukses Bawa Jatim Jadi Provinsi Terdepan di Indonesia |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Jombang Hadi Atmaji, Optimisme Tinggi dari Kursi Legislatif |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Gebrakan Bupati Gus Fawait, Warga Jember Gratis Berobat di Faskes se-Indonesia |
![]() |
---|
WAWANCARA EKSKLUSIF Bupati Marhaen Djumadi, Kerja Sat-Set Songsong Nganjuk Melesat di Segala Sektor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.