Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Kepala BKKBN Jatim Maria Ernawati, Berhasil Turunkan Stunting Hinga 19,2 Persen

Wawancara eksklusif dengan Maria Ernawati selaku Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur.

Penulis: Zainal Arif | Editor: irwan sy
saiful sholichfudin/surya.co.id
Wawancara Ekslusif dengan Maria Ernawati (kiri) selaku Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur. 

Maria Ernawati: Sudah ada acuan dari pusat baik melalui Stranas PK, kebijakan Perpres Nomor 72 Tahun 2021, kemudian Kepala BKKBN RI, dr Hasto Wardoyo sudah menurunkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).

Begitu dilampiran ranpasti sudah ada indikator-indikator yang harus diselesaikan oleh Lembaga dan Kementerian.

Kalau kami di BKKBN ranahnya ditingkat preventif, kami mengedepankan sosialisasi untuk percepatan penurunan stunting.

Harian Surya: Istilah pencegahan ini artinya faktornya apakah sebelum ibu hamil atau menghindari pernikahan dini?

Maria Ernawati: Mencegah itu kalau sudah hamil berati sudah terlambat, kalau masih remaja sudah kami siapkan melalui program GenRe untuk memberikan pemahaman remaja supaya menyiapkan fisik dan maupun mental.

Contoh misalnya, kalau sudah mau berkeluarga harus lebih diperhatikan, apabila lengan atas kurang 23,5 cm diwaspadai berpotensi melahirkan anak stunting.

Pemerintah sudah memberikan pendampingan melalui dinas kesehatan memberikan tablet tambah darah karena remaja putri mengeluarkan banyak darah saat haid.

Sekarang BKKBN dapat memantau melalui aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) yang bisa didownload oleh masyarakat.

Jawa Timur memiliki 31.243 tim yang sudah dibentuk. Tim ini terdiri dari tiga unsur yakni bidan atau tenaga kesehatan, PKK sebagai unsur penggerak, dan kader KB.

Harian Surya: Selain ditujukan untuk penurunan prevelensi stunting, Apakah BKKBN juga berperan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi?

Maria Ernawati: Betul, kalau sudah merencanakan dan persiapan kehamilan dan kelahiran, si ibu tentu pasti lebih care dengan kondisinya. Kami berharap upaya yang kami lakukan bisa menekan angka kematian ibu dan bayi.

Harian Surya: Tingkat kematian ibu dan bayi di Jawa Timur mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun 2022, sekarang tinggal 499 kasus dari 1200 sekian kasus. Apa yang sudah dilakukan BKKBN sehingga berhasil menurunkan kasus?

Maria Ernawati: Kami punya program GenRe ini implementasinya bisa ke sekolah seperti Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).

Hal ini dilakukan supaya remaja-remaja dapat terpapar edukasi untuk merencanakan kehidupan yang lebih baik lagi yang lebih sehat lagi.

Harian Surya: Selama menjabat sebagai Kepala BKKBN Jatim, Apakah ada momen yang tidak terlupakan selama bertugas?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved