Berita Tulungagung

Kisah Perajin Dupa Asal Tulungagung, Sempat Jadi Teknisi Taksi dan Banting Stir 'Meramu' Lidi Bambu

Bahan baku dupa ini adalah serbuk kayu, perekat dan parfum. Sedangkan gagang dupa yang terbuat dari bambu masih harus impor dari Tiongkok.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya/david yohannes
Teguh menata dupa basah yang dijemur di samping rumahnya 

Usaha dupa milik Teguh ini selama ini nyaris tanpa kendala.

Satu-satunya kendala adalah saat musim penghujan tiba.

Penjemuran yang mengandalkan sinar matahari jadi terganggu.

Teguh sebenarnya sudah menyiapkan sebuah mesin oven.

Namun kapastitas mesin hanya mampu 2 kwintal per hari, terlalu sedikit dibanding kapastitas produksi.
Biasanya untuk mengejar produksi, dupa dioven setengah kering kemudian dijemur diangin-anginkan hingga kering.

Omset usaha pembuatan dupa ini Rp 100 juta hingga Rp 150 juta per bulan.

“Biasanya sekali kirim 1 hingga 3 ton. Dalam satu bulan bisa beberapa kali pengiriman,” pungkas Teguh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved