Jamaah Hampir Gagal Berangkat Dan Rugi Rp 385 Juta, Travel Umrah NTB Laporkan Rekanan Asal Sidoarjo

"Tetap berangkat tetapi diurus mandiri dengan mengeluarkan uang lebih untuk menjaga nama baik perusahaan di sana," jelasnya. 

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Deddy Humana
surya/luhur pambudi (pampam)
LAPORAN POLISI - Achmad Syaifullah bersama tim kuasa hukumnya menjelaskan dugaan penipuan dalam jasa perjalanan umroh, Jumat (7/11/2025). 

Sahid menyebutkan, FS pernah tinggal di Arab Saudi dan memiliki banyak relasi dengan para agen travel umrah dan haji se-Indonesia. 

AS menganggap sosok FS orang yang tepat membantu dirinya menuntaskan kewajiban pemberangkatan jamaah umrah. 

Sehingga AS menyerahkan semua proses pembuatan visa, pemberangkatan, penyewaan penginapan, hingga kepulangan jemaah nantinya, kepada FS.

"Dia jadi direktur sekaligus kerja membangun relasi dengan agen-agen lamanya, mungkin. Jakarta, Lombok, Semarang. Karena dia ini lama tinggal di Arab," tuturnya. 

Tiba pada suatu hari, FS yang berhubungan langsung dengan para agen travel, mendadak tidak bisa dihubungi (lost contact) selama beberapa bulan. 

Tak pelak, para agen yang sudah dijanjikan bakal diurus segala sesuatunya oleh FS kelimpungan. 

Itulah mengapa para agen mulai berdatangan ke kantor PT. AJ untuk meminta pertanggungjawaban kepada pimpinannya. 

Tak ayal, AS dan AH menjadi sasaran hujatan pihak agen travel yang merasa dikibuli, hingga akhirnya turut terseret dalam laporan kepolisian. 

Padahal, Sahid sudah memastikan kepada pihak AS dan AH bahwa mereka berdua sama sekali tidak menerima aliran dana dari FS. 

 Terutama AS, ternyata juga sama sekali tidak dilibatkan dalam bentuk apapun oleh FS selama mengurus pemberangkatan jamaah umrah secara teknis. 

"AH gak tahu apa-apa malah dikejar-kejar orang. Dia enggak dapat aliran dana, sama sekali dari FS. Dia juga enggak diminta pembuatan kebijakan apa-apa," terangnya. 

Lantas, dimana keberadaan FS kala itu. Usut punya usut, hasil penelusuran Sahid, FS ternyata menghilangkan jejak atau kabur ke Riau. 

Sahid sudah berhasil menghubungi FS dan memintanya kembali ke Sidoarjo untuk membahas permasalahan tersebut. 

Hasilnya, ternyata FS mengakui membawa kabur uang milik para agen yang sudah ditransfer ke rekening perusahaan PT AJ, guna kepentingan pribadi. 

Skema pengambilan uangnya, setiap uang yang dikirimkan para agen, bakal langsung ditarik oleh FS secara sepihak tanpa memberitahu petugas bagian administrasi dan keuangan dalam perusahaan tersebut.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved