Bentuk Anak Didik Kritis dan Kolaboratif, Kemendikdasmen Sosialisasikan Deep Learning di UM Gresik

Kemendikdasmen RI menegaskan pentingnya penerapan pembelajaran deep learning atau pembelajaran mendalam di sekolah.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Willy Abraham
DEEP LEARNING - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Dikdasmen RI Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik, Senin (3/11/2025). Kemendikdasmen RI menegaskan pentingnya penerapan pembelajaran deep learning atau pembelajaran mendalam di sekolah. 

Ringkasan Berita:
  • Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menegaskan pentingnya penerapan pembelajaran deep learning atau pembelajaran mendalam di sekolah.
  • Program ini kunci mempersiapkan generasi emas 2045 yang mampu berpikir kritis, berkolaborasi dan berinovasi
  • Pendekatan deep learning ini akan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal pembelajaran akademik.

 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Di tengah pesatnya arus digitalisasi dan perubahan zaman yang begitu ketat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menegaskan pentingnya penerapan pembelajaran deep learning atau pembelajaran mendalam di sekolah.

Hal ini disampaikan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Dikdasmen RI Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, saat menjadi pembicara di Seminar Deep Learning yang digelar di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Kasus Curanmor di Balongpanggang Gresik, Pelakunya Residivis Baru Bebas

Program ini dinilai menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi emas 2045 yang mampu berpikir kritis, berkolaborasi, berinovasi, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Pendekatan Pembelajaran Lebih Mendalam

Didik sapaan akrabnya, menjelaskan, Indonesia memiliki lebih dari 400 ribu sekolah swasta dan negeri.

Penerapan kurikulum dengan pendekatan deep learning dilakukan bertahap.

Untuk tahun ini ada 65 ribu sekolah yang sudah memakai pendekatan pembelajaran mendalam.

“Pada tahun ini ada 65 ribu sekolah yang menjadi pilot project. Targetnya pada 2029 seluruh sekolah sudah mengimplementasikan pendekatan ini,” ujarnya kepada awak media, Senin (3/11/2025).

Siswa Dituntut untuk Berpikir Kritis

Menurutnya, pembelajaran mendalam merupakan kebutuhan dasar untuk menghadapi tantangan masa depan.

Para siswa dituntut untuk berpikir kritis, kolaborasi, inovasi serta berkomunikasi efektif.

“2045 itu cita-cita besar. Yang akan merealisasikannya adalah anak-anak kita hari ini. Maka mereka harus dilatih untuk berpikir kritis, berkolaborasi, berinovasi, dan berkomunikasi dengan efektif,” tegasnya.

Didik juga menyoroti pentingnya peningkatan skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia. Sejak 2006, skor PISA Indonesia diketahui terus menurun.

Tes Kemampuan Akademik Sebagai Program Strategis

Oleh karena itu, Kemendikdasmen dibawah komando Menteri Abdul Mu'ti membuat kebijakan dengan menggelar Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai salah satu program strategis.

“Pak Menteri ingin skor PISA naik. Kita siapkan tes kemampuan akademik dengan baik. Hari ini kami juga memantau pelaksanaan TKA di sejumlah sekolah, termasuk di Cerme Gresik, dan berjalan baik,” jelasnya.

Baca juga: Pemuda Gresik Jadi Inisiator Pengolahan Sampah di Bangkalan, Dipercaya Tangani TPS 3R RSUD Syamrabu

Program deep learning dan penguatan TKA ini, terang Didik diharapkan mampu menyelaraskan kurikulum dan praktik pembelajaran di sekolah agar lebih relevan dengan tuntutan era digital.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved