Berita Viral

Gelagat Alvan Sebelum Tewas Tertimpa Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sempat Ditolong Sepupu, Satu Dicari

Terungkap gelagat para santri setelah bangunan musala ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk.

|
Editor: Musahadah
kolase surya/bobby koloway/m taufik
BERI DUKUNGAN — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (1/10/2025) berkunjung ke kediaman warga yang yang menjadi korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Senin (29/9/2025) lalu. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut menyampaikan duka mendalam, khususnya bagi keluarga yang berasal dari Surabaya. 

Eri akan berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo dan pondok pesantren untuk memastikan jumlah korban kondisi masing-masing korban.

"Nanti kami koordinasi juga dengan pondok, dengan provinsi juga soal berapa warga Surabaya. Hingga hari ini, [informasi yang diterima] yang meninggal satu dan sudah dimakamkan di Madura serta satu yang masih belum ditemukan. Saya nyuwun dongone seluruh warga Surabaya," kata Eri.

Informasi terbaru, upaya evakuasi terhadap para korban reruntuhan gedung di kompleks pondok pesantren Al Khoziny terus berlangsung, Rabu (1/10/2025).

Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu. 

Dari 15 titik itu, jumlahnya ditaksir bisa mencapai sekira 90 orang, sebagian mereka masih hidup.

Bahkan beberapa korban terus bisa berkomunikasi dengan tim SAR yang berusaha menolongnya, meski belum bisa dievakuasi lantaran masih terjepit reruntuhan beton.  

Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.

"Tm dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi. 

Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas. 

Dalam operasi SAR ini, disebutnya bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan para korban dengan status kesadaran merah untuk terus mendapatkan suplai-suplai vital tersebut sembari menanti upaya tim SAR gabungan untuk menembus reruntuhan.

Disebutnya bahwa personel yang hadir dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda.

Sosok Alvan, korban tewas

KORBAN - Foto kiri: Jenazah, Maulana Alvan Ibrahimavic, korban tewas ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, dimakamkan di Blega, Bangkalan.Foto kanan: kondisi musala yang ambruk.
KORBAN - Foto kiri: Jenazah, Maulana Alvan Ibrahimavic, korban tewas ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, dimakamkan di Blega, Bangkalan.Foto kanan: kondisi musala yang ambruk. (kolase surya/m taufik/istimewa polsek blega/kompas.com)

Terungkap tabiat Maulana Alvan Ibrahimavic (13), santri yang tewas dalam insiden ambruknya musala pondok pesantren ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Alvan ternyata baru empat bulan mondok di Ponpes Al Khoziny, usai lulus Sekolah Dasar.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved