English 1 Surabaya Gelar Spelling Bee Terbesar, 2.000 Peserta Berebut Gelar Pengeja Terbaik

Ringkasan Berita:

• English 1 Surabaya gelar Spelling Bee ke-18, diikuti 2.000 peserta dari 90 sekolah.
• Kompetisi dibagi empat kategori usia, ejaan sesuai kamus Longman.
• Tiga pemenang tiap kategori akan bertanding di tingkat nasional Januari 2026.

SURYA.CO.ID, SURABAYA — English 1 Surabaya kembali menggelar kompetisi mengeja Bahasa Inggris terbesar tingkat regional, Spelling Bee Competition ke-18, yang berlangsung Minggu (26/10/2025) di Tunjungan Convention Center, Surabaya, Jawa Timur (Jatim). 

Lebih dari 2.000 peserta dari 90 sekolah dasar dan menengah pertama di Surabaya, turut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini.

Kompetisi tahunan ini, masih menjadi magnet bagi siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan, baik peserta individu maupun kolektif dari sekolah. 

“Sebagian besar sekolah yang kami ajak berpartisipasi memberikan respons sangat positif dan antusias mengirimkan siswanya,” ujar Alieffira Raizha, Regional Sales & Marketing Manager English 1 Indonesia, Senin (27/10/2025).

Dibagi Empat Kategori Usia, Sesuai Tingkat Kognitif Peserta

Spelling Bee tahun ini, dibagi menjadi empat kategori berdasarkan jenjang kelas:

• Group A: Kelas 1–2 SD
• Group B: Kelas 3–4 SD
• Group C: Kelas 5–6 SD
• Group D: Kelas 7–9 SMP

Setiap peserta diminta mengeja kata-kata Bahasa Inggris yang disebutkan oleh announcer dengan cepat dan tepat. 

Semua vocabulary dan ejaan, mengacu pada Longman Dictionary of Contemporary English, baik versi British maupun American English.

“Pembagian kelompok usia ini, memastikan tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan kognitif dan linguistik peserta,” jelas Raizha.

Tiga Pemenang Wakili Surabaya ke Tingkat Nasional

Tiga pemenang dari masing-masing kategori, akan mewakili Surabaya di kompetisi Spelling Bee tingkat nasional, yang dijadwalkan berlangsung Januari 2026 di Jakarta.

Raizha menegaskan, bahwa English 1 berkomitmen memajukan kemampuan berbahasa Inggris generasi muda Indonesia. 

“Kompetisi ini bukan sekadar ajang mengeja kata, melainkan platform untuk mengasah kecerdasan linguistik dan membangun kepercayaan diri anak-anak sejak dini,” pungkasnya.