Kecelakaan Bus Di Sukapura Probolinggo

Usai Kecelakaan Maut di Sukapura Probolinggo. PO Bus di Jatim Deklarasi Keselamatan Armada

Puluhan PO besar di seluruh Jatim pun sepakat mendeklarasikan keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan.

|
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Nuraini Faiq
DEKLARASI - Ketua DPD Organda Jatim Firmansyah Mustafa bersama Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi, Kepala Dishub Jatim Nyono, dan perwakilan Perusahaan Otobos (PO) di Jatim saat mendeklarasikan keselamatan berlalu lintas di Kantor Wilayah Utama PT Jasa Raharja Jatim, Selasa (16/9/2025). 

Di antaranya PO Kalisari, Hafana, Jaya Utama, Eka Mira, Sugeng Rahayu, Tentrem, Restu, Juragan 99, Akas, Menggala, Harapan Jaya, Bagong, Gunung Harta dan masih banyak lagi PO lain.

"Tekad dan deklarasi ini tidak berhenti di ruangan ini. Tapi wajib diimplementasikan setiap operasional armada. Terus ditanamkan dan berkelanjutan," kata Firmansyah.

Kepala Dishub Jatim Nyono mendukung upaya pelaku PO untuk terus mengedepankan keselamatan dalam berlalu lintas.

"Kita harus sudahi kecelakaan karena rem blong begini. Harus ramp check rutin. Di jalur wisata yang curam harus ada jalur keselamatan saat rem blong," kata Nyono. 

Sistem Pengereman Bus TIdak Berfungsi

Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata dengan nomor polisi P 7221 UG asal Jember yang mengangkut rombongan tenaga kesehatan (nakes) ini mengalami kecelakaan diduga akibat sistem pengereman bus tidak berfungsi (rem blong) di jalur Bromo tepatnya Jalan Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang.

Hasil identifikasi sementara menunjukkan, bus yang mengalami rem blong tersebut menghantam pekarangan warga di sisi kanan jalan. 

Kendaraan akhirnya terhenti dalam posisi terguling miring ke bahu kanan jalan, dengan kondisi bagian depan hancur dan kaca serta badan bus sisi kanan pecah.

Gubernur Jawa Timur  Khofifah Indar Parawansa menugaskan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait. 

Dishub diminta melakukan evaluasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap armada bus pariwisata, sementara Dinkes memastikan seluruh korban mendapat pelayanan medis optimal.

“Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama. Saya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting agar semua armada dilakukan perawatan secara rutin dan laik jalan sebelum diberangkatkan,” ujarnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved