Pahlawan Nasional
Rekam Jejak Prof Dadang Kahmad Ketua PP Muhammadiyah yang Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Inilah sosok Prof Dadang Kahmad, Ketua PP Muhammadiyah yang mendukung usulan Presiden ke-2 RI Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional.
Kemudia program S-2 di Univesitas Pajajaran Bandung dan S-3 di Univesitas Pajajaran Bandung.
Dadang juga pernah menempuh pendidikan Management Course di Mc Gill Univesity, Montreal Canada.
Dadang Kahmad berkarier sebagai seorang akademisi.
Ia menempati jabatan-jabatan penting di UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung.
Jabatan yang telah ia emban di Sunan Gunung Djati Bandung adalah Dekan Fakultas Ushuluddin dan Direktur Program Pascasarjana.
Selain itu, ia juga menjadi salah satu guru besar di kampus tersebut.
Sementara di Muhammadiyah dia pernah menjabat sebagai Ketua PWM Jawa Barat 2003-2010, Ketua PCM Ujung berung 1990-2000, dan kini menjadi Ketua PP Muhammadiyah.
Di luar Muhammadiyah, Dadang tercatat sebagai Sekretaris Dewan Perimbangan MUI 2020-2025.
Profil Dadang diulas lebih dalam dalam buku ”Memilih Langkah Jalan Tengah: Biografi dan Pemikiran Prof Dadang Kahmad.”
“Buku ini merupakan pengembangan dari buku sebelumnya yang ditulis dalam bahasa Sunda berjudul ‘Milih Polah Siger Tengah’. Sebagai warisan ilmu kepada anak cucu juga menambah khazanah dakwah,” ujar Prof Dadang dalam peluncuran buku yang digelar di Aula Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Jalan Diponegoro Nomor 21 Kota Bandung, Sabtu (15/02/2025).
Dikutip dari tajdid.id, buku biografi dan pemikiran ini tidak hanya dokumen perjalanan hidup. Gambaran realitas sosial di masa kecil Prof Dadang serta kiprahnya di Muhammadiyah menjadi salah satu rujukan tentang siklus hidup yang berulang-ulang, tentang apa yang diperjuangkan oleh Muhammadiyah dari awal berdiri hingga kini, yaitu mendekatkan akses pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat.
“Ayah saya, Haji Abdullah, seseorang yang mengerti bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari keterbelakangan sosial dan ekonomi. Maka dengan segala keterbatasan, keluarga harus menempuh pendidikan terbaik,” kenang Prof Dadang.
Masuknya akses pendidikan ke daerah-daerah tak sebatas mengajari murid, tetapi juga mendidik masyarakat. Jika tanpa pola yang mumpuni, tentu akan banyak benturan yang justru akan menimbulkan perpecahan. (berbagai sumber)
Sebagian artikel ini dikutip dari kompas.com,berjudul: https://nasional.kompas.com/read/2025/10/25/10375281/bonnie-triyana-tolak-soeharto-jadi-pahlawan-nasional-bisa-cederai-reformasi?source=headline.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Dadang-Kahmad-dukung-Soeharto-jadi-Pahlawan-Nasional.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.