Prada Lucky Tewas

Tak Gentar Dilaporkan Dandim, Ayah Prada Lucky Namo Ancam Buat Ribut Jika Danton Tak Jadi Tersangka

Meski dilaporkan Dandim, ayah Prada Lucky, Serma Christian tetap bersuara lantang menuntutk keadilan atas kematian anaknya.

Editor: Musahadah
kolase pos kupang
TAK GENTAR - Serma Christian, ayah Prada Lucky Namo mengancam akan membuat kerusuhan jika Danton Letda Roni Setiawan tak dijadikan tersangka di kasus penganiayaan berujung tewasnya sang anak. 

Namun, pemeriksaan tersebut kemudian melebar ke ranah pribadi yang seharusnya tidak termasuk dalam perintah.

 “Awalnya kami diperintah untuk periksa HP anggota terkait judol. Saat saya periksa HP almarhum, ada notifikasi pesan pribadi masuk. Dari situ muncul indikasi penyimpangan,” ujar Letda Roni di hadapan majelis hakim.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam persidangan, awal pemeriksaan ponsel sebenarnya hanya sebatas pada aplikasi dan aktivitas yang berhubungan dengan judi online. 

Akan tetapi, Letda Roni Setiawan mengaku turut membuka aplikasi pesan WhatsApp milik Prada Lucky — yang merupakan ranah pribadi dan tidak termasuk dalam perintah atasan untuk diperiksa.

“Saya temukan grup almarhum sama laki-laki. Panggilannya ‘sayang’ sesama laki-laki,” ungkapnya.

Mengetahui isi percakapan tersebut, Letda Roni kemudian melaporkan temuannya kepada komandan kompi (Danki).

 “Kami habis diperintah untuk periksa anggota Kompi A karena ada yang tidak ikut apel. Almarhum yang dari dapur juga tidak ikut apel, jadi kami periksa HP-nya. Izin Danki, di HP Prada Lucky ada chat-nya sama cowok, semua kontaknya disamarkan,” terang Roni.

Usai laporan tersebut, pemeriksaan terhadap Prada Lucky berlanjut di tingkat komando.

Letda Roni kemudian kembali melihat korban beberapa waktu setelah pemeriksaan, dalam kondisi yang sudah memburuk.

 “Kami ketemu saat pemindahan dari ruang staf ke ruang jaga. Waktu itu badan almarhum sudah biru-biru, penuh memar,” ujarnya.

Keterangan ini menambah daftar kesaksian penting dalam persidangan, yang menggambarkan bagaimana proses pemeriksaan internal terhadap Prada Lucky berubah arah dari pemeriksaan administrasi menjadi  tindakan kekerasan. 

Dilaporkan Dandim ke Korem

(kiri ke kanan) Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, menengadahkan tangan kanannya sambil berteriak di belakang mobil ambulans yang memuat jenazah putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23)
Para tersangka hadir dalam sidang kasus kematian Prada Lucky, di Pengadilan Militer III-15 Kupang.
(kiri ke kanan) Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, menengadahkan tangan kanannya sambil berteriak di belakang mobil ambulans yang memuat jenazah putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) Para tersangka hadir dalam sidang kasus kematian Prada Lucky, di Pengadilan Militer III-15 Kupang. (Kolase KOMPAS.com SIGIRANUS MARUTHO BERE/Pos Kupang)

Diberitakan sebelumnya, ayah Prada Lucky, Serma Christian Namo dilaporkan oleh Dandim 1627/Rote Ndao ke Komando Resor Militer (Korem) 161/Wira Sakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), atas dugaan pelanggaran disiplin.

Laporan ini seiring viralnya ucapan Serma Christian yang menyebut tak mempercayai pengadilan di lingkungan militer, khususnya Pengadilan Militer (Dilmil) III-15 Kupang, yang tengah menangani kasus kematian putranya. 

Serma Christian juga merasa tidak mendapatkan akses informasi dari satuannya terkait perkembangan kasus tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved