Sosok Abdul Wahid, Jadi Gubernur Riau ke-4 yang Terjerat Kasus Korupsi Padahal Baru Menjabat 8 Bulan

Ringkasan Berita:

• Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap KPK dalam OTT di Pekanbaru, bersama sembilan orang dari Dinas PUPR. Ia baru menjabat 8 bulan.
• Penangkapan ini menjadikan Abdul Wahid sebagai gubernur Riau keempat yang dijerat KPK setelah Saleh Djasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun.
• Pemprov Riau melalui Diskominfotik menyatakan siap bekerja sama penuh dengan KPK selama proses penyelidikan berlangsung.

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Abdul Wahid, Gubernur Riau yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Abdul Wahid diamankan bersama sembilan orang lainnya dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau. 

Padahal Abdul Wahid baru delapan bulan menjabat sebagai Gubernur Riau. 

Dengan tertangkapnya Abdul Wahid, maka sudah empat gubernur Riau yang dijerat KPK dalam kasus korupsi. 

Sebelumnya, tiga gubernur lain yang pernah diproses lembaga antirasuah adalah Saleh Djasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun. 

Abdul Wahid dilantik bersama wakilnya, SF Harianto oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada 20 Februari 2025.

Baca juga: Rekam Jejak Gubernur Riau Abdul Wahid yang Kena OTT KPK, Pernah Jadi Kuli Bangunan hingga Direktur

KPK Benarkan OTT 

Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan bahwa Abdul Wahid termasuk di antara pihak yang diamankan. 

“Salah satunya (Gubernur Riau Abdul Wahid),” ujar Fitroh dikutip dari Kompas.com. 

Namun, ia belum menjelaskan detail kasus yang menjadi dasar operasi tersebut. 

Sementara itu, juru bicara KPK Budi Prasetyo menuturkan bahwa sepuluh orang telah diamankan. 

“Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini ada sekitar sepuluh orang yang diamankan,” ujarnya. 

Menurut Budi, proses pemeriksaan masih berlangsung dan tim KPK masih berada di lapangan. 

“Tim masih di lapangan dan terus berprogres, nanti kami akan update perkembangannya,” kata Budi.

Reaksi Pemrov Riau

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Riau, Teza Darsa, menegaskan bahwa pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai OTT tersebut.