Berita Viral
Berani Serang Rombongan Kapolda Papua Tengah hingga 4 Polisi Luka, Ini Sosok KKB Papua Aibon Kogoya
Inilah sosok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Aibon Kogoya yang berani serang rombongan Kapolda Papua Tengah hingga 4 polisi luka.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah sosok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Aibon Kogoya yang berani serang rombongan Kapolda Papua Tengah hingga 4 polisi luka.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga dipimpin oleh Aibon Kogoya kembali beraksi.
Kali ini, mereka melakukan serangan dengan menembaki rombongan Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare saat melintas di wilayah Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
KKB merupakan istilah yang digunakan pemerintah Indonesia untuk menyebut kelompok separatis bersenjata yang menuntut pemisahan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelumnya, kelompok ini dikenal sebagai bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Tujuan utama KKB adalah menuntut otonomi yang lebih besar serta pengakuan terhadap budaya dan hak-hak masyarakat adat Papua.
Selain itu, mereka juga menyoroti penyelesaian dugaan pelanggaran HAM di masa lalu.
Namun, aksi bersenjata yang dilakukan justru menimbulkan korban dari kalangan warga sipil, aparat keamanan, hingga pekerja proyek pembangunan.
Serangan KKB kerap menghambat aktivitas masyarakat dan proyek infrastruktur.
Warga di sejumlah wilayah Papua pun hidup dalam ketakutan akibat ancaman kekerasan yang terus berulang.
Dalam insiden terbaru, Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare menjadi target serangan saat melakukan kunjungan di Nabire.
Baca juga: Profil Brigjen Alfred Papare, Kapolda Papua Tengah yang Rombongannya Ditembaki KKB, 4 Polisi Terluka
Aibon Kogoya, yang dikenal sebagai pimpinan salah satu jaringan KKB aktif, diduga berada di balik aksi penembakan tersebut.
Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu menjelaskan bahwa penyerangan itu terjadi pada Jumat (17/10/2025).
Awalnya, pihak kepolisian tengah mengevakuasi lima warga sipil yang menjadi korban tembakan kelompok bersenjata di kawasan Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, di mana satu di antaranya meninggal dunia.
“Kemudian dilanjut dengan kedatangan bapak Kapolda Papua Tengah beserta dengan Pak Dirintel, Dirkrimum, dan Dansatbrimob, dan juga pak Dandim Nabire,” kata Samuel dalam keterangannya, Minggu (19/10/2025), melansir dari Tribunnews.
Usai memberikan arahan kepada personel di lapangan, rombongan Kapolda melanjutkan perjalanan untuk meninjau lokasi penembakan warga sipil.
Namun, di KM 17–18, kendaraan mereka disergap oleh kelompok KKB.
“Di KM 17-18 namun ketika dalam perjalanan kami kembali rombongan kami disanggong, dimana dalam rombongan kami sendiri Kapolres Nabire, kemudian bapak Kapolda dan beberapa PJU yang sudah disampaikan termasuk pak Dandim 17 Nabire,” ungkapnya.
Peluru yang dilepaskan KKB mengenai bagian belakang mobil rombongan hingga menyebabkan empat anggota polisi terluka.
“Ketika disanggong itu, kena dibagian mobil belakang. Sehingga mengakibatkan ada tambahan luka, dari personel polres Nabire sekita 4. Satu Kasat Narkoba, kena serpihan di pinggir kepala,” ucap Samuel.
“Dan dua kena serpihan peluru, dan dua kena luka tembak proyektil bersarang di bahu sebelah kiri,” sambungnya.
Keempat korban luka telah mendapat perawatan intensif di RS Nabire, termasuk warga sipil yang sebelumnya menjadi korban penembakan.
“Setelah itu kami kembali, bersama pak Kapolda menjenguk rekan yang 4 orang itu... Dan masyarakat yang terluka kemarin mendapat perawatan di RS Nabire,” tuturnya.
Sementara itu, korban meninggal dunia telah dimakamkan dengan pengawalan aparat keamanan.
“Kami sudah ke rumah duka, tadi malam kita kawal menggunakan rantis... Kita juga sudah berikan bantuan sembako dan membantu mengantarkan sampai ke pemakaman,” tambah Samuel.
Pasca-penyerangan, Kapolda Papua Tengah menginstruksikan peningkatan keamanan di Nabire dengan memperkuat pos penjagaan dan menambah personel Brimob.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi serangan susulan dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Sosok KKB Papua Aibon Kogoya
KKB Papua pimpinan Aibon Kogoya merupakan pecahan dari kelompok lain.
Seperti yang pernah diungkapkan Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.
KKB Papua Aibon Kogoya merupakan kelompok kecil sempalan atau pecahan dari kelompok sebelumnya.
Aibon Kogoya saat ini menjadi anak buah Nau Waker yang basisnya berasal dari Intan Jaya.
Sementara Aibon Kogoya sendiri, sambung Faizal, sesungguhnya bukan berasal dari Intan Jaya.
Ia aslinya berasal dari Kabupataen Nduga.
Saat itu, beberapa KKB bergabung di Tembagapura untuk mengacaukan situasi keamanan.
Karena aparat berhasil menguasai wilayah Tembagapura, Aibon Kogoya dan sisa anggotanya pun lari bergabung dengan Nau Waker di bawah Kodap VIII.
Dengan pimpinan tertingginya adalah Sabinus Waker.
Diketahui, KKB Papua dilaporkan memberondong lima pekerja bangunan Puskesmas Beoga Barat, di Kampung Jambul, Jumat (24/11/2023).
Akibatnya, tiga pekerja tewas; yakni Satiman, Triyono dan Suyanto.
Sementara, dua orang lainnya, Nurali dan Alfian selamat dan dilindungi warga setempat di dalam gereja.
"Memang benar telah terjadi aksi penyerangan menggunakan senjata api dan parang terhadap lima pekerja/tukang bangunan yang dilakukan oleh KKB Intan Jaya pimpinan Aibon Kogoya," ujar Fakhiri melalui pesan singkat, Jumat (24/11/2023), melansir dari Tribun Papua.
Kapolda menyayangkan sikap perusahaan yang mempekerjakan para korban.
Sebab, tidak mengindahkan peringatan dari kepolisian untuk menghentikan aktivitas sementara waktu lantaran adanya potensi gangguan dari KKB, menjelang 1 Desember 2023.
Irjen Mathius Fakhiri menuturkan, pembantaian pekerja bangunan Puskesmas Beoga Barat diketahui setelah seorang warga melapor ke Koramil setempat sekira pukul 16.30 WIT.
Saksi melaporkan adanya aksi penyerangan oleh KKB terhadap pekerja bangunan pada pukul 15.00 WIT.
Selanjutnya, Danramil 1717-03/Beoga beserta anggota Polsek Beoga dan prajurit Pos Beoga Satgas YR 300, dan Brimob Den A Kota Raja, menjemput warga yang mengevakuasi para korban.
"Sekira pukul 18.00 WIT, rombongan evakuasi korban penyerangan tiba di Puskesmas Beoga dengan membawa tiga jenazah dan dua korban selamat," ungkap Fakhiri.
Sebelum kejadian, Kapolres Puncak sudah memerintahkan Kapolsek Beoga untuk memperingatkan pihak perusahaan agar mereka menghentikan sementara pekerjaan tersebut.
"Kapolsek sudah meminta pihak perusahaan untuk menarik para pekerja karena ada potensi gangguan keamanan, tetapi imbauan tersebut tidak dihiraukan," bebernya.
Fakhiri memastikan, personel Satgas Damai Cartenz akan segera terjun ke Beoga untuk memburu para pelaku.
berita viral
Multiangle
Meaningful
Kapolda Papua Tengah
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
KKB Papua
Aibon Kogoya
rombongan Kapolda Papua Tengah ditembaki KKB
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Telanjur Terkuak Modus Harvey Moeis Transit Uang, Sandra Dewi Akhirnya Menerima Aset-asetnya Disita |
|
|---|
| Kekompakan Menkeu Purbaya dan Mendagri Tito Soal Dana Daerah Mengendap di Bank: Tujuan Kita Sama |
|
|---|
| Rekam Jejak Hakim Sulistiyanto yang Dinilai Tak Adil Tolak Gugatan Praperadilan Delpedro Marhaen |
|
|---|
| Mengenal Sakit Maag, Penyakit yang Diidap Wahyu Sopir Ambulans Meninggal saat Antar Jenazah |
|
|---|
| Didatangi Dedi Mulyadi untuk Ungkap Fakta WNA Israel Punya KTP Ciancur, Ini Sosok Wahyu Ferdian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Berani-Serang-Rombongan-Kapolda-Papua-Tengah-hingga-4-Polisi-Luka-Ini-Sosok-KKB-Papua-Aibon-Kogoya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.