Berita Viral

Rekam Jejak Brigjen Freddy Ardiansyah yang Bongkar Motif Oknum TNI di Penculikan Bos Bank Plat Merah

Brigjen Freddy Ardianzah memastikan akan menindak tegas Kopda F di kasus penculikan bos bank plat merah.

Editor: Musahadah
kolase puspen tni/istimewa
TINDAK TEGAS - Brigjen Freddy Ardianzah (Kanna) memastikan akan menindak tegas Kopda FH atau Kopda F, oknum TNI tersangka penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradipta (37).    

Kepada Eras, F meyakinkan bahwa yang akan mengantar pulang adalah dia dan tangan kanan si bos.

"Terhadap tangan kanannya si bos, Eras dan teman-temannya tidak mengenal, mereka hanya menerima pekerjaannya dari F," kata Adrianus. 

3. Beri arahan via HP

Akhirnya di hari yang ditentukan, Eras dan teman-temannya sudah siap dengan pekerjaannya. 

Eras mengikuti setiap arahan F melalui telepon, WhatsApp maupun komunikasi lainnya. 

Pertama Eras diarahkan untuk menunggu targetnya di di Lotte Mart daerah Jakarta Timur. 

"Sudah waktu siang, mereka menunggu atas arahan dan perintah dari F, menunggu 3-4 jam," katanya. 

Akhirnya, Eras dan teman-temannya lalu menculik Ilham Pradita sekira pukul 16.00 WIB saat bos bank plat merah itu baru ke luar dari pusat perbelanjaan tersebut. 

Adrianus berdalih Eras dan teman-temannya tidak tahu alasan F meminta menjemput paksa Ilham Pradita

"Mereka tidak tahu korban kerjanya apa. Hanya untuk menjemput paksa," katanya.  

4. Jemput korban 

Setelah berhasil menculik Ilham, Eras terus berkomunikasi dengan F. 

Oknum F melalui telpon dari dalam mobil, meminta Eras agar menyerahkan Ilham di daerah Fatmawati. 

"Nanti yang akan mengantar pulang korban, F dan tangan kanan bos," katanya.  

Dalam perjalanan ke Fatmawati, ternyata F meminta Eras untuk menuju ke daerah Priok. 

Saat itu F keberatan dan meminta pertemuan mereka di kawasan tengah saja.

"Akhirnya diserahkan ke landasan pacu Kemayoran," katanya. 

 5. Potong bayaran

Dijelaskan Adrianus, di landasan pacu Kemayoran itu lah ILham Pradita diserahkan ke oknum Kopda F.

Setelah penyerahan itu F memberikan imbalan untuk Eras dan teman-temannya.

Namun bayaran itu sudah dipotong oleh F.  

"Bayaran yang diberikan pada saat melakukan jemput paksa 45 juta. Sebelumnya dijanjikan, tapi dipotong oknum F. Dibagi 5 orang," tukasnya. 

Saat ini Kopda F ini sudah resmi ditahan dan dinyatakan tersangka oleh Polisi Militer Kodam Jaya.

“Terduga pelaku dengan inisial Kopda FH. Terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Dijelaskan, saat peristiwa pidana berlangsung, Kopda FH tengah dalam masa pencarian kesatuannya.

“Saat kejadian tersebut statusnya sedang dicari oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin dinas,” ungkap dia.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved