Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

Kelurahan Polagan Jadi Contoh Koperasi Merah Putih di Sampang Madura, Fokus Fasilitasi Petani Garam

Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan Sampang sudah mulai menjalankan kegiatan usaha.

Editor: irwan sy
Hanggara Pratama/TribunMadura.com
BERGERAK CEPAT - Lurah Polagan, Alfian Nur Sya’roni Humaidi. Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura menjadi salah satu koperasi percontohan yang sudah mulai menjalankan kegiatan usaha, meski terbentuk belum lama, Sabtu (1/10/2025). 

Laporan Wartawan Grup SURYA.co.id, Hanggara Pratama

SURYA.co.id, SAMPANG - Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi salah satu koperasi percontohan yang sudah mulai menjalankan kegiatan usaha, meski terbentuk belum lama, Sabtu (1/10/2025).

Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan bergerak dengan memanfaatkan potensi lokal masyarakat, yaitu sektor garam.

Baca juga: Wabup Ahmad Mahfudz Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Penggerak Ekonomi Desa di Sampang

Langkah cepat ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Sampang.

Lurah Polagan, Alfian Nur Sya’roni Humaidi, mengatakan bahwa seluruh proses legalitas koperasi, mulai dari pengurusan akta notaris sampai administrasi, telah tuntas.

Fasilitas pendirian Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan juga dibantu oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang.

"Alhamdulillah, badan hukum dan administrasi sudah lengkap. Kami difasilitasi juga oleh Dinas Koperasi dan Komite Merah Putih Sampang," ujarnya saat ditemui di kantor kelurahan.

Melihat sebagian besar warga Kelurahan Polagan bekerja sebagai petani garam, koperasi memilih memulai usaha dari hal yang paling dekat dengan kebutuhan mereka, yaitu penjualan karung (sak) garam sebagai kemasan sebelum garam dijual ke pengepul atau pasar.

"Kami memulai dari usaha paling sederhana, yaitu menjual karung garam. Ini langsung menjawab kebutuhan petani tambak," terangnya.

Strategi Jangka Panjang

Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan juga menawarkan pelayanan antar ke tambak garam sehingga petani tidak perlu lagi repot mencari karung ke luar kawasan.

"Untuk Harga kami samakan dengan harga pasaran, tetapi keunggulannya kami antar langsung ke petani. Pelayanan menjadi nilai lebih kami," ucapnya.

Usaha penjualan karung garam ini sudah berjalan sejak dua bulan terakhir, seiring dengan masuknya musim panen garam di wilayah Sampang.

Tidak berhenti di penjualan karung, koperasi juga memetakan strategi jangka panjang, mulai dari penyediaan terpal alas, hingga pompa penyedot air laut yang sangat dibutuhkan petani tambak garam.

"Ke depan kami ingin memenuhi seluruh kebutuhan petani garam. Tidak hanya karung, tapi juga terpal, pompa, sampai gudang penyimpanan jika modal mencukupi," katanya.

Selain itu, Koperasi Merah Putih Kelurahan Polagan siap menjadi mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Pemerintah Pusat yang dikelola di tingkat daerah.

Artinya, koperasi akan masuk sebagai pemasok bahan kebutuhan dapur MBG.

Meski masih memiliki keterbatasan modal dan belum memiliki gudang sendiri, Alfian menegaskan bahwa pengurus koperasi sepakat untuk bergerak lebih cepat dibanding kelurahan lain.

"Modal kami swadaya dari pengurus dan anggota tapi kami ingin bergerak dulu agar bisa belajar dulu, dan semoga sukses lebih awal," tegasnya.

Alfian berharap keberadaan koperasi dapat menjadi penguat ekonomi warga Kelurahan Polagan.

Dengan koperasi ini, perputaran uang dari hasil usaha tidak lagi keluar ke daerah lain.

"Harapan kami, perekonomian Polagan bisa berputar di Polagan sendiri. Kelurahan menjadi mandiri dan masyarakat lebih mudah mendapatkan kebutuhan usaha," tutupnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved