Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

Kembangkan Koperasi Merah Putih Surabaya, Eri Cahyadi Siapkan Gudang Hingga Modal Berbunga Rendah

KKMP telah tersebar di 153 kelurahan di 31 kecamatan se-Surabaya. Masing-masing telah menyiapkan berbagai produk unggulan.

Foto Istimewa Humas Pemkot Surabaya
DUKUNG KOPERASI MERAH PUTIH - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menghadiri peluncuran Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Surabaya beberapa waktu lalu. Wali Kota Eri memastikan dukungan kepada KKMP dengan bantuan permodalan hingga kolaborasi dengan Kampung Pancasila. 

Ringkasan Berita:
  • Perkuat keberadaan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP), Pemkot Surabaya beri dukungan pemasaran dan fasilitas gudang stok untuk memperlancar distribusi barang. Saat ini KKMP telah tersebar di 153 kelurahan di 31 kecamatan se-Surabaya.
  • Pemkot Surabaya juga siapkan skema permodalan melalui BPR Surya Artha Utama, yang menyalurkan pinjaman modal bunga ringan sekitar 3–6 persen
  • KKMP juga akan diintegrasikan dengan program Kampung Pancasila, yang jadi wadah pembinaan sosial dan ekonomi warga

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya menegaskan komitmennya dalam memperkuat keberadaan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).

Tak hanya menyiapkan akses permodalan berbunga rendah, Pemkot juga akan memberikan dukungan pemasaran dan fasilitas gudang stok untuk memperlancar distribusi barang kebutuhan warga.

Sebagai penggerak ekonomi masyarakat di tingkat bawah, saat ini KKMP telah tersebar di 153 kelurahan di 31 kecamatan se-Surabaya. Masing-masing telah menyiapkan berbagai produk unggulan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pemerintah daerah saat ini tengah menyiapkan skema permodalan melalui BPR Surya Artha Utama (SAU).

Baca juga: Ini Sejumlah Tantangan yang Masih Dihadapi Koperasi Desa Merah Putih Kabupaten Lamongan

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BPR SAU akan menyalurkan pinjaman modal dengan bunga ringan sekitar 3–6 persen.

"Kami akan support koperasi agar bisa tumbuh, tapi dengan bunga yang ringan, supaya warga tidak terbebani,” kata Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya sebelumnya.

Tindak Lanjut Program Nasional

Menurut Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini, kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari program nasional yang juga membuka akses pinjaman melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga serupa.

“Kami tidak ingin warga kesulitan modal. Prinsipnya, koperasi ini harus bisa jadi tumpuan ekonomi warga di setiap kelurahan,” ujarnya.

Selain dalam bentuk pinjaman uang, Pemkot juga tengah mengkaji skema pinjaman dalam bentuk barang, bukan dana tunai.

Model ini akan mempermudah koperasi memperoleh stok kebutuhan usaha tanpa harus menanggung risiko pengelolaan uang tunai.

Baca juga: Razia Pasca Kecelakaan Di Manyar Surabaya, Polisi Temukan Banyak Pengendara Terpengaruh Alkohol

“Kami ingin bantu koperasi dari hulu ke hilir. Jadi, bukan hanya modal uang, tapi juga barang yang memang dibutuhkan, misalnya bahan pokok atau perlengkapan usaha,” jelas Wali Kota Surabaya dua periode ini.

Untuk mendukung distribusi tersebut, Pemkot Surabaya akan menyiapkan gudang penyimpanan stok barang di beberapa titik wilayah. Gudang ini akan dikelola bersama koperasi dan perangkat kelurahan agar pasokan barang tetap stabil dan harga bisa dikendalikan.

"Kalau stok aman dan harga stabil, maka koperasi bisa jual barang lebih murah dan masyarakat yang diuntungkan. Jadi ekonomi berputar di tingkat bawah,” kata Eri.

Kolaborasi dengan Kampung Pancasila

Pemkot juga berencana mengintegrasikan KKMP dengan program Kampung Pancasila, yang selama ini menjadi wadah pembinaan sosial dan ekonomi warga. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved