Musim Penghujan, DLH Lamongan Pantau dan Pangkas Pohon yang Membahayakan

Pantauan itu dilakukan di sepanjang jalan dalam kota dan sejumlah ruas jalan kabupaten dan kecamatan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Hanif Manshuri
KEPRAS POHON - Pegawai DLH Lamongan melakukan pemotongan dan perapian pohon-pohon yang berbahaya saat hujan deras disertai angin kencang. Seperti yang ada di Jalan Kusuma Bangsa, Kabupaten Lamongan, Senin (3/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Jelang musin penghujan, Dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Lamongan intens memantau pohon-pohon di bahu jalan. Jika ada pohon yang membahayakan, dipangkas oleh DLH
  • Pemangkasan pohon penghijauan sebagai langkah antisipasi agar pohon tidak tumbang ketika turun hujan lebat dan angin kencang.
  • Saat pemotongan, pengeprasan, DLH kerahkan 1 unit mobil feller buncher, 1 mobil pikap untuk mengangkut potongan pohon.

 

SURYA.CO.ID LAMONGAN - Memasuki musim penghujan, Dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Lamongan intens memantau pohon-pohon yang ada di bahu jalan.

Pantauan itu dilakukan di sepanjang jalan dalam kota dan sejumlah ruas jalan kabupaten dan kecamatan.

Jika didapati pohon yang membahayakan kerena menjulang tinggi atau karena pohon yang sudah berusia dan rapuh, DLH langsung mengeksekusinya. 

Pohon itu dipotong dan sebagian diantaranya dipotong rantingnya yang diperkirakan membahayakan pengguna jalan.

Rapikan dan Pangkas Pohon Membahayakan

Seperti perapian dahan dan ranting sejumlah pohon dalam kota yang dilakukan DLH di bahu kanan kiri Jalan Kusuma Bangsa, Senin (3/11/2025).

Langkah pemantuan dan eksekusi  dilakukan DLH karena dikhawatirkan pohon yang rindang bisa roboh sewaktu-waktu jika diterjang hujan dan angin kencang.

"Ini sudah mulai penghujan,  kita lakukan pemotongan untuk antisipasi  kemungkinan tumbang karena berbagai sebab," kata Plt DLH Lamongan, Andhy Kurniawan kepada SURYA, Senin  (3/11/2025).

Langkah Antisipasi saat Musim Hujan

Secara bertahap pihaknya menertibkan ranting-ranting pohon penghijauan sebagai langkah antisipasi agar pohon tidak tumbang ketika turun hujan lebat dan angin kencang.

Saat pemotongan, pengeprasan, kata Andhy, DLH dikerahkan 1 unit mobil feller buncher, 1 mobil pikap untuk mengangkut potongan pohon.

Setiap  pemotongan DLH melibatkan  8 orang, termasuk dua orang driver. Andhy mengimbau kepada masyarakat yang mendapati pohon membahayakn  untuk menginformasikan ke DLH.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved