Kekeringan Meluas Hingga 95 Desa, BPBD Sampang Ungkap 77 Desa Masuk Kategori Kritis

BPBD Sampang mencatat, sedikitnya 95 desa di 14 kecamatan terdampak kekeringan, dan 77 desa di antaranya sudah masuk kategori kritis.

Editor: irwan sy
Hanggara Pratama/TribunMadura.com
KEKERINGAN DI SAMPANG - Warga saat mengambil air bersih dari menggali lubang dengan diameter setengah meter di samping gubangan air sungai, Desa Tragih, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/8/2025). Sebanyak 95 desa di 14 kecamatan Kabupaten Sampang, Madura terdampak kekeringan 

SURYA.co.id, SAMPANG - Musim kemarau kali ini membuat warga Sampang, Madura, Jawa Timur, harus berjuang keras demi mendapatkan setetes air bersih.

BPBD Sampang mencatat, sedikitnya 95 desa di 14 kecamatan terdampak kekeringan, dan 77 desa di antaranya sudah masuk kategori kritis.

Di wilayah terdampak, warga terpaksa berjalan lebih dari 3 kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih.

Baca juga: Kekeringan di Sampang, Warga Desa Tragih Gali Lubang di Tepian Sungai demi Setetes Air Bersih

Kondisi ini kian mempertegas betapa sulitnya akses air di tengah panas terik yang masih diperkirakan berlangsung hingga September.

"Untuk kategori kritis ada 77 desa di 10 kecamatan. Selain itu, terdapat 6 desa di 2 kecamatan masuk kategori langka, dan 12 desa di 3 kecamatan masuk kategori langka terbatas,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Candra Ramadhani Amin, Selasa (26/8/2025).

Sebagai langkah darurat, BPBD telah mengajukan anggaran dropping air sebesar Rp150 juta kepada pemerintah daerah.

Anggaran tersebut diharapkan segera cair agar distribusi air bisa lebih merata dan cepat sampai ke warga yang membutuhkan.

“Dropping air sangat penting dilakukan, karena masyarakat benar-benar kesulitan. Kami juga meminta warga untuk tetap mengoptimalkan sumber air yang ada sambil menunggu distribusi bantuan," imbuhnya.

Dengan status siaga darurat kekeringan, BPBD Sampang berharap krisis air bersih yang menjerat puluhan ribu jiwa di 77 desa kritis dapat segera teratasi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved