Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

9 Santri Al Khoziny Asal Bangkalan Masih Dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update Dari RS Bhayangkara

Zainul membenarkan Kepala Basarnas, Marsda TNI Mohammad Syafii telah menghentikan proses pencarian dan upaya pertolongan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
JADI SYUHADA - Jenazah santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Sulaiman Hadi (15) diterima pihak keluarga di Kampung Morleke, Desa Kolla, Kecamatan Modung di halaman masjid Desa Serabi Timur, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Senin (6/10/2025) malam. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Basarnas menyelesaikan operasi pencarian dan pertolongan para santri korban ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/10/2025). 

Meski begitu, BPBD Bangkalan masih mengantongi sembilan nama santri dengan status dalam pencarian. 

Data sembilan santri itu tergabung dalam 42 santri korban dalam kejadian, Senin (29/9/2025) lalu. Update data tersebut menunjukkan tanggal 6 Oktober 2025 pukul 19.45 WIB.  

“Kami mendata dari laporan yang diperoleh dari keterangan para orangtua. Sembilan atau lebih dalam pencarian, Bangkalan semua,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Zainul Qomar kepada SURYA.

Selain menyebutkan sembilan santri berstatus pencarian, data itu juga mencatat 2 santri sudah menjalani operasi, 5 santri rawat inap, 3 santri teridentifikasi meninggal dunia, satu santri meninggal dunia, 2 santri ditemukan selamat, dan 10 santri selamat dipulangkan.

Zainul membenarkan bahwa Kepala Basarnas, Marsda TNI Mohammad Syafii telah menghentikan proses pencarian dan upaya pertolongan. 

Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di lokasi kejadian sebagai tahapan akhir. Hasilnya sudah tidak ditemukan lagi korban, semua puing reruntuhan sudah dibersihkan.   

“Betul, proses pencarian dihentikan tadi. Kami memang masih menunggu rilis resmi, apakah ada tambahan yang ditemukan walaupun masih Mr X, dihentikan tadi,” jelas mantan Camat Socah itu.

Proses pencarian terhenti dengan catatan total jumlah korban 171 orang dengan rincian 104 orang selamat dan 67 meninggal dunia termasuk 8 body part atau potongan tubuh manusia.

“Ini mau berangkat ke RS Bhayangkara Polda Jatim, siapa tahu ada perkembangan lagi. Kami jemput bola, semoga bisa melegakan para orangtua yang masih menunggu,” tutur Zainul.  

Berdasarkan data 17 korban meninggal dunia teridentifikasi yang dikutip BPBD Bangkalan dari dinding Tim DVI Polda Jatim, mencatat tiga jenazah teridentifikasi berasal dari Bangkalan.  

Ketiga jenazah itu masing-masing Nuruddin (13), Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega yang telah dikebumikan, Minggu (5/10/2025) malam; Mohamad Royhan Mustofa (17), warga  Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal dan Sulaiman Hadi (15), beralamatkan Kampung Morleke, Desa Kolla, Kecamatan Modung.

Selain itu, ada dua jenazah dengan alamat Surabaya yang dikebumikan di Bangkalan. Kedua jenazah itu masing-masing Maulana Alvan Ibrahimavic (14), beralamatkan Pabean Cantikan Surabaya yang dikebumikan di Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Selasa (30/9/2025). 

Selanjutnya, Ahmad Rijalul Haq (16), beralamatkan Dapuan Baru Surabaya yang dikebumikan di Desa Kemoning, Kecamatan Tragah, Minggu (5/10/2025) malam.

“Kalau korban santri yang alamat Bangkalan, kami mencatat ada tiga. Sementara dua lainnya mungkin sudah berdomisili di Surabaya, namun kampung halamannya di Bangkalan,” pungkas Zainul. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved