TIC 2025 Lahirkan 22 Produk Berbasis RIset, Makin Tegaskan UTM Bangkalan Sebagai Kampus Inovasi

pihaknya akan kembali menggelar TIC tahun 2026 dengan kepesertaan hasil inovasi based on riset yang lebih banyak dari tahun ini. 

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
UPA PTPU UTM Bangkalan
APRESIASI TIC - Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Prof Dr Safi’, SH MH (tengah) mengunjungi salah satu booth Inovasi hasil riset dosen dan mahasiswa dalam Trunojoyo Innovation Contest (TIC) bertajuk, ‘Inovasi Unggul 2025’ di Lantai 10 Gedung Rektorat UTM, Kamis (11/9/2025). 

Ris memaparkan, Fiysh Pro bermanfaat menstabilkan ekosistem mikroba perairan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas perairan, meningkatkan sistem imun ikan terhadap serangan penyakit.

Juga menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen, meningkatkan efektivitas pemberian pakan, mempercepat proses penyerapan dan ketersediaan nutrisi bagi ikan, serta meningkatkan nafsu makan ikan. 

“Dilengkapi juga petunjuk penggunaan Fiysh Pro meliputi persiapan larutan, pengolahan awal dasar kolam, pemeliharaan masa pertumbuhan, hingga kegiatan fermentasi pakan. Komposisi Fiysh Pro berupa formulasi mikroba BB1, BB4, BB6, dan media sintesis,” terangnya. 

Sementara inovasi terbaik ketiga adalah Bashield, pelindung tanaman berbasis bakteri karya Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dengan target pasar para petani maupun petani organik.

Bashield merupakan prototype input pertanian hayati berbasis bakteri inovatif yang bekerja ganda, proteksi dan stimulasi. Berperan sebagai antimikroba, insektisida, serta pemacu tumbuh tanaman.

“Bisa menekan patogen penyebab penyakit tanaman, menghambat perkembangan hama serangga, serta meningkatkan vigor, serapan hara, dan hasil panen. Produk ini bisa menjadi solusi ramah lingkungan untuk benih, bibit, dan lahan pertanian,” jelas Ris. 

Ia menjelaskan, kompetisi TIC juga sejalan dengan roadmap kampus sebagai pusat inovasi dan teknologi unggulan yang kelak dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan maupun dalam kehidupan masyarakat. 

Sebagaimana komitmen UTM untuk mendukung pengembangan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing dan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi.

“Melalui TIC, diharapkan tercipta sinergi antara dosen, mahasiswa, dan pelaku industri dalam mengembangkan produk unggulan yang siap memasuki pasar. Sehingga mampu memperkuat jejaring dan kolaborasi antara akademisi dan dunia usaha,” ujarnya. 

Ada pun tujuan digelarnya TIC 2025 yakni mendorong terciptanya teknologi tepat guna dan produk unggulan. Kompetisi ini membantu menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, bersifat praktis, dan memiliki potensi diterapkan secara luas.

Selain itu, TIC menjadi wadah pengembangan ide inovatif dosen dan mahasiswa, memberikan ruang bagi civitas akademika untuk menyalurkan kreativitas dan keahlian dalam bentuk produk yang bermanfaat bagi masyarakat. 

“Kami mempercepat hilirisasi produk akademik ke pasar inovasi yang dikembangkan dalam TIC, didorong untuk melewati tahapan kesiapan Technology Readiness Level dan siap masuk tahap implementasi serta produksi massal,” harapnya. 

Ris menambahkan, pihaknya akan kembali menggelar TIC tahun 2026 dengan kepesertaan hasil inovasi based on riset yang lebih banyak dari tahun ini. 

Karena produk inovasi dari fakultas-fakultas jumlahnya lebih banyak dari total produk yang diikutkan dalam TIC tahun 2025. “Tahun depan semoga lebih banyak untuk dipamerkan ke civitas,” pungkasnya.

Rektor UTM, Prof Dr Safi’, SH MH mengungkapkan, kompetisi TIC menjadi trigger para dosen dan mahasiswa untuk terus berkolaborasi dalam upaya menghasilkan karya melalui serangkai riset.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved