TIC 2025 Lahirkan 22 Produk Berbasis RIset, Makin Tegaskan UTM Bangkalan Sebagai Kampus Inovasi

pihaknya akan kembali menggelar TIC tahun 2026 dengan kepesertaan hasil inovasi based on riset yang lebih banyak dari tahun ini. 

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
UPA PTPU UTM Bangkalan
APRESIASI TIC - Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Prof Dr Safi’, SH MH (tengah) mengunjungi salah satu booth Inovasi hasil riset dosen dan mahasiswa dalam Trunojoyo Innovation Contest (TIC) bertajuk, ‘Inovasi Unggul 2025’ di Lantai 10 Gedung Rektorat UTM, Kamis (11/9/2025). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kultur riset menjadi tuntutan dunia kampus di era sekarang. Dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan mencoba menggali serta menumbuhkkembangkan produk hasil riset para dosen dan mahasiswa itu dalam Trunojoyo Innovation Contest (TIC) bertajuk ‘Inovasi Unggul 2025’. 

Kompetisi yang dirancang Unit Penunjang Akademik Pengembangan Teknologi dan Produk Unggulan (UPA PTPU) UTM itu tidak lain mendorong lahirnya solusi inovatif berbasis teknologi dari seluruh fakultas di UTM.

Selama tiga pekan masa pendaftaran, terhitung 4-25 Agustus 2025, terkumpul 22 produk inovasi peserta dari beberapa fakultas.

Pihak UPA PTPU UTM juga menggelar Webinar dan Sosialisasi TIC bertemakan Sinergi Bersama Berdampak Nyata pada 11 Agustus 2025.

Penilaian Proposal Inovasi oleh tim juri dilakukan pada 29-30 Agustus 2025 yang dilanjutkan Pengumuman 10 Finalis Produk Inovasi pada 31 Agutus 2025. 

Booth inovasi digelar UPA PTPU UTM melalui pameran untuk mendemonstrasikan 10 produk finalis sekaligus Workshop, Presentasi Final, dan Pengumuman Pemenang di Lantai 10 Gedung Rektorat UTM pada 9 September 2025.

Ada pun narasumber dan juri yang dihadirkan terdiri dari Direktur Operasional PT Rekocipta Inovasi ITB, Jam’ah Halid, Kepala Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi ITS Surabaya, Dr Ir Endroyono, Pemeriksa Paten Utama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Drs Ahmad Muniri, serta ISEI Surabaya, Rahmad Cahyadi. 

Kepala UPA PTPU UTM, Dr Ris Yuwono Yudo Nugroho, SE, MSi mengungkapkan, TIC ‘Inovasi Unggul 2025’ memang menjadi wadah hasil inovasi berbasis riset para dosen bersama mahasiswa sebagai trigger untuk menggali dan mengembangkan potensi inovasi di lingkungan kampus UTM. 

“Kompetisi ini dirancang untuk mendorong lahirnya solusi inovatif berbasis teknologi dan dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Melalui kompetisi ini, diharapkan ditemukan ide-ide yang tidak hanya kreatif tetapi juga memiliki nilai tambah ekonomis dan sosial yang tinggi,” ungkap Ris kepada SURYA Kamis (11/9/2025).

Dari 10 finalis, terjaring tiga inovasi unggulan terbaik. Pertama, Bindung Feed karya Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dengan target pasar yakni kelompok ternak dan peternak.

Bindung Feed adalah pakan ternak inovatif berbasis hijauan yang diformulasikan untuk mendukung pertumbuhan sapi potong dan sapi bibit. 

Produk ini telah diujicobakan pada sapi Madura, baik untuk pembibitan maupun penggemukan dengan capaian Average Daily Gain (ADG) 0,8 KG per hari.

“Keunggulannya terletak pada kandungan nutrisi tinggi, efisiensi pemberian pakan, umur simpan panjang, serta harga lebih ekonomis dibandingkan konsentrat komersial. Proses produksinya memanfaatkan energy terbarukan, di mana biogas digunakan sebagai bahan bakar mesin pellet,” papar Ris. 

Inovasi unggulan terbaik kedua, yakni Fisyh Pro-Prebiotik Ikan oleh Program Studi Kelautan dan Perikanan Fakultas Pertanian dengan target pasar meliputi investor untuk keperluan biang dan starter murni Fisyh Pro serta menyasar para pengguna langsung di tambak perikanan. 

Fisyh Pro merupakan campuran mikroba hidup yang diberikan melalui air atau pakan untuk mendukung pertumbuhan ikan, meningkatkan kualitas air, serta mengoptimalkan performa budidaya secara ramah lingkungan yang berkelanjutan. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved