Prada Lucky Tewas

Imbas 4 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kematian Prada Lucky, Keluarga: Tak Sesuai, Banyak Bukan 4 Orang

Penetapan empat prajurit TNI sebagai tersangka kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo dinilai belum cukup oleh keluarga korban. 

Editor: Musahadah
kolase pos kupang
TERSANGKA - Lusi, kakak Prada Lucky bersama ibunda, saat pemakaman sang prajurit di Kupang, Sabtu (9/8/2025). Lusi tidak terima tersangka penganiaya adiknya hanya empat orang. 

SURYA.CO.ID - Penetapan empat prajurit TNI sebagai tersangka kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo dinilai belum cukup oleh keluarga korban. 

Menurut Novilda Lusiana Hetnina Namo, kakak prada Lucky, penganiaya sang adik lebih dari empat orang. 

"Kalau dari kami belum sesuai. Karena setahu saya, banyak, bukan hanya 4 orang," ungkap Lusi dikutip dari tayangan Kompas TV pada Senin (11/8/2025).  

Dikatakan Lusi, setiap pergantian piket, sang adik selalu dianiaya oleh seniornya. 

Dan, pergantian piket itu terjadi setiap hari, sehingga mereka secara bergantian menganiaya Lucky sampai dia harus dilarikan ke rumah sakit. 

Baca juga: Inikah Penyebab Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior hingga Tewas? Dosen Hukum: Ada Kecemburuan

Tentang penganiayaan ini, Lusi mengaku sang adik sempat curhat padanya melalui telepon. 

Saat itu, Prada Lucky yang sehari-hari bertugas di bagian dapur mengaku sakit setelah dipukul seniornya di batalion.

"Saya tanya kenapa, katanya senior pikir saya capek, kerja," ungkap Lusi. 

Saat itu, Lusi sempat meminta Lucky untuk berobat ke rumah sakit atau bagian kesehatan batalion. 

"Anak ini tidak terlalu banyak omong., Dia simpan punya keluh kesah. Tapi saat itu dia mungkin tidak tahan, jadi curhat saya," katanya. 

Saat itu, Lusi sempat memberitahukan itu ke mamanya, namun malah dimarahi Lucky karena dia tidak mau sang ibu menjadi khawatir. 

Setelah itu, Lucky tidak pernah cerita atau berkeluh kesah lagi. 

Terakhir, dia sempat mendapat pesan WA dari Lucky yang mengabarkan akan liburan selama tiga hari. 

Namun, tidak lama setelah itu dia justru mendapat kabar bahwa Lucky menghilang dari batalion. 

Lusi mengaku sebelum kabur, sang adik sudah dipukuli senior sehingga dia nekat pergi ke rumah mama asuhnya yang tidak jauh dari batalion. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved