Prada Lucky Tewas

Sosok Lettu Inf Rahmat yang Hentikan Penyiksaan Prada Lucky Namo, Bereaksi Saat Lihat Banyak Luka

Lettu Inf Rahmat menghentikan penganiayaan setelah melihat Prada Lucky dan Prada Richard dicambuk menggunakan selang. 

Editor: Musahadah
kolase pos kupang
PENOLONG - Lettu Inf Rahmat menjadi sosok yang menghentikan penyiksaan terhadap Prada Lucky dan Prada Richard. Sayang setelahnya nyawa Prada Lucky tak tertolong. 

Ringkasan Berita:
  • Lettu Inf Rahmat, Komandan Kompi (Danki) C Yonif TP 834/Wakanga Mere (WM) melihat ada kerumunan di ruang staf intel mendengar ada suara minta ampun.
  • Lettu Inf Rahmat masuk dan melihat Prada Lucky dan Prada Rachmat dicambuk pakai selang. 
  • Lettu Rahmat menghentikan penyiksaan dan memerintahkan prajurit kembali ke tempat. 

 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Lettu Inf Rahmat, yang menghentikan penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Richard di  Yonif TP 834/Wakanga Mere (WM), Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 28 Juli 2025. 

Lettu Inf Rahmat menghentikan penganiayaan setelah melihat Prada Lucky dan Prada Richard dicambuk menggunakan selang. 

Saat itu Pratu Inf Rahmat yang merupakan Komandan Kompi (Danki) C Yonif TP 834/Wakanga Mere (WM) melihat ada kerumunan di ruang staf intel.

Pratu Inf Rahmat pun langsung mendekat bersama salah satu anggota.

Saat itu lah, Lettu Rahmat mendengar ada suara seseorang meminta ampun. 

Baca juga: Sosok Letda Luqman Hakim, Saksi Tewasnya Prada Lucky Namo yang Dilaporkan ke Komandan Polisi Militer

Lettu Rahmat langsung masuk dan melihat ada Lettu Faisal, Letda Lukman, dan Pratu Alan bersama almarhum (Prada Lucky) dan Prada Richard.

"Saya melihat almarhum (Prada Lucky) dicambuk oleh Pratu Alan menggunakan selang. Kami langsung berteriak suruh berhenti dan keluarkan mereka. Tidak boleh ada yang masuk lagi,” ungkap Lettu Rahmat saat bersaksi di ruang sidang Pengadilan Militer III-15 Kupang, Rabu (12/11/2025). 

Lettu Rahmat lalu memerintahkan prajurit untuk meninggalkan ruang staf intel, kecuali para perwira. 

"TIdak ada yang masuk, tidak boleh ada pemukulan lagi," teriak Lettu Rahmat saat itu.  

Setelah para pelaku keluar, saksi menanyai kedua korban mengenai permasalahan yang terjadi. 

Namun keduanya tidak menjawab sehingga Danki yang menjelaskan. 

Danki menjelaskan masalah informasi LGBT kepada Lettu Rahmat. 

“Kami menasihati mereka, kalau masalah sudah selesai, kamu berubah. Mereka hanya menjawab ‘siap Danki’," katanya. 

Kurang lebih 15 menit berada di ruang staf Intel, Lettu Rahmat kemudian keluar.  

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved