Berita Viral

2 Kemungkinan Penyebab Kematian Arya Daru Menurut Psikolog Forensik: Kecelakaan atau Kemauan Sendiri

Psikolog Forensik mengungkap dua kemungkinan penyebab meninggalnya Arya Daru Pangayunan, yakni karena kemauan sendiri atau kecelakaan.

Editor: Musahadah
kolase youtube Official iNews
PENYEBAB KEMATIAN - Psikolog forensik Reza Indragiri mengungkap 3 penyebab kematian Arya Daru, yakni karena kecelakaan atau kemauannya sendiri. 

SURYA.co.id - Dua bulan berlalu, polisi belum mengungkap penyebab kematian Arya Daru Pangayunan (39), diplomat kementerian luar negeri (Kemenlu) yang tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Meski demikian, sejumlah ahli sudah bisa menerka kemungkinan penyebab kematian Arya Daru

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri mengungkap dua kemungkinan penyebab meninggalnya diplomat asal Jogjakarta itu, yakni karena kemauan sendiri atau kecelakaan. 

Diterangkan Reza, sebenarnya penyebab meninggal seseorang ada empat yakni, situasi alami, bunuh diri, akibat perbuatan orang lain dan kecelakaan.

Dari empat kemungkinan ini, dia mengeliminasi dua kemungkinan yakni situasi alami dan karena perbuatan orang lain.

Baca juga: 6 Temuan Baru Kematian Arya Daru Hasil Cek TKP Kompolnas: Plafon Mulus, Penghuni Kos Tak Rasa Curiga

"Kemungkinan dalam situasi alami, bukan karena dalam kondisi terlakban dua lapis, di dalam lakban ada plastik. Itu bukan alami," katanya. 

Sementara kemungkinan akibat perbuatan orang lain juga sangat kecil setelah melihat fakta kondisi plafon utuh, kamar terkunci dari dalam, tidak ada tanda-tanda kegaduhan, patroli petugas kos tidak memperlihatkan situasi yang mencurigakan serta rekaman CCTV datar-datar saja. 

"Tampaknya kemungkinan meninggalnya karena orang lain, dikesampingkan," ujarnya. 

Lalu, apa sebenarnya penyebab kematian Arya Daru?

Menurut Reza ada dua, yakni karena keputusannya sendiri atau karena kecelakaan. 

Diterangkan Reza, meninggal karena kecelakaan bisa terjadi ketika korban sedang melakukan aktivitas apapun itu, namun tanpa dia duga muncul situasi yang tidak bisa dikendalikan, sehingga disadari atau tidak, dia masuk situasi kritis, sampai kehilangan nyawa.

"Tapi dia tidak punya niatan sama sekali untuk mengakhiri hidupnya," terangnya.

Kondisi korban yang tertutup lakban sangat rapi dua lapis dengan bagian dalam tertutup plastik, menurut Reza bisa saja terjadi kecelakaan. 

Mengapa korban tidak menyadari situasi kritisnya kalau memang tidak berkehendak mengakhiri hidupnya? 

Menurut Reza ketika seseorang dalam kondisi lemas, pasokan oksigen ke otak sedikit, kemungkinan menyadari dalam situasi kritis itu berkurang drastis. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved