Berita Viral

Imbas Dedi Mulyadi Tolak Cabut Larangan Study Tour: Sopir Menjerit, Provinsi Lain Keluhkan Hal Ini

Beginilah dampak setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menolak permintaan para pekerja pariwisata untuk mengizinkan study tour.

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar
STUDY TOUR - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menolak mencabut larangan study tour bagi siswa-siswa di Jawa Barat. Ini imbasnya! 

“Seminggu bisa tiga kali, sebulan bisa 10 sampai 12 kali jalan antar wisatawan,” ujar Jaya, saat ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/7/2025). 

Bekerja sebagai sopir bus pariwisata, Jaya tidak memiliki gaji tetap setiap bulan.

Pendapatannya mengandalkan seberapa banyak dia mendapatkan trip. 

“Saya dibayar per trip, biasanya kalau ke Yogyakarta misalnya, dibayar Rp 500 ribu, kalau satu bulan full masuk, bisa dapat Rp 4 jutaan,” katanya. 

Namun, sejak Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengeluarkan SE larangan Study tour ke luar Jawa Barat, tak ada lagi trip yang masuk. 

“Sekarang, sejak ada surat edaran larangan itu paling Rp1 juta juga tidak sampai. Kebanyakan sekarang nganggur, serabutan saja. Di rumah kalau ada yang nyuruh nyangkul ya nyangkul, kadang jadi sopir truk juga,” katanya. 

Dampak dari kebijakan ini, kata dia, tidak hanya merugikan perusahaan, tapi juga sopir. Sebab, Bus Pariwisata sangat mengandalkan konsumen yang didominasi dari study tour. 

STUDY TOUR - (kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (kanan) Pelaku wisata melakukan aksi demonstrasi memprotes Surat Keputusan (SK) larangan study tour.
STUDY TOUR - (kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (kanan) Pelaku wisata melakukan aksi demonstrasi memprotes Surat Keputusan (SK) larangan study tour. (Kolase Tribun Jabar)

2. Wisatawan Jogja menurun drastis

Meski larangan study tour dikeluarkan di Jawa Barat, ternyata efeknya sampai ke provinsi lain.

Seperti di DI Yogyakarta yang pada pertengahan tahun ini alami penurunan wisatawan secara drastis.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta mencatat, semester awal 2025 ada penurunan wisatawan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Markus Purnomo Adi, Kasi Promosi dan Informasi Pariwisata Dispar Kabupaten Bantul menuturkan, semester pertama tahun 2025 ini hanya terdapat 981.236 wisatawan. saja.

Sementara tahun lalu mencapai 1.260.079 wisatawan.

Mengutip TribunJogja.com, faktor pelarangan study tour di sejumlah provinsi menjadi salah satu penyebab menurunnya angka wisatawan.

"Kondisi penurunan wisatawan itu salah satunya terjadi dikarenakan ada larangan study tour pelajar yang ditetapkan oleh sejumlah pemerintah di provinsi lain, misalnya di Jawa Barat, Daerah Khusus Jakarta, dan Banten," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved