Berita Viral

Kisah Pilu Revan Bocah di Situbondo Sakit Anemia Aplastik, Hidup Bersama Nenek Pasca Orang Tua Cerai

Revan Haryono (8), bocah asal Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sakit anemia aplastik

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Dibuat menggunakan alat pembuatan gambar AI (Gemini)
ANEMIA APLASTIK - lustrasi sel darah merah, untuk artikel Kisah Pilu Revan Bocah di Situbondo Sakit Anemia Aplastik, Hidup Bersama Nenek Pasca Orang Tua Cerai, Senin (11/8/2025). 

Surya.co.id - Revan Haryono (8), bocah asal Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tengah berjuang melawan penyakit anemia aplastik

Kulit di sekujur tubuhnya tampak bersisik dan terkadang menimbulkan rasa sakit. 

Sejak sakit, Revan terpaksa berhenti sekolah. Ia takut penyakitnya menular kepada teman-temannya. 

Zainul (37), warga setempat sekaligus tetangga Revan, mengaku prihatin melihat kondisi tersebut.

Zainul mengaku sudah berusaha membantu dengan menjembatani pihak desa dan puskesmas. 

"Saya sudah berkomunikasi ke pemerintah desa dan puskesmas, kemarin sudah didatangi tetapi masih belum tau proses keberlanjutan dan pengobatannya," ujar Zainul, Senin (11/8/2025) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: TNI AD Ungkap Dalang Kasus Kekerasan Prada Lucky Seorang Perwira, Sudah Ditahan

Selama ini, Revan diasuh oleh nenek angkatnya.

Kedua orang tuanya telah bercerai. Ibunya menjadi TKI di Malaysia, sementara sang ayah tidak ada kabar. 

"Jadi Revan ini sama neneknya, jadi neneknya ini mengangkat anak ibu Revan dan yang bersangkutan sekarang diasuh oleh nenek ini," kata Zainul. 

Nenek Revan bekerja sebagai buruh tani.

setiap pagi berangkat dan pulang sore, sehingga waktu untuk merawat cucunya sangat terbatas. 

Bahkan, saat hendak mengajak Revan berobat ke rumah sakit, sang nenek merasa khawatir.

Tidak ada yang bisa menjaga ketika ia harus meninggalkan pekerjaan. 

"Kondisinya cukup dilema, neneknya khawatir ketika dirawat di rumah sakit, siapa yang menjaga? karena si nenek bekerja seharian untuk mencari makan, buruh mencari rumput diupah Rp 40 ribu sehari," jelas Zainul. 

Zainul sempat menawarkan agar Revan dibawa ke panti asuhan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved