Berita Viral

Duduk Perkara Syukuran Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Berujung 3 Orang Tewas, Dipicu Hasil Rapat Bocor

Terungkap duduk perkara acara syukuran pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Maula Akbar

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah

Namun karena kegiatan itu tetap berlangsung, ia merasa perlu mengambil tanggung jawab secara moral sebagai orang tua dari mempelai pria.

"Sebelum kejadian saya kedatangan dari EO, kemudian waktu itu saya mewanti-wanti tidak boleh ada kegiatan yang melibatkan orang banyak yang makan-makan, saya waktu itu bilang hanya akan hadir di malam hari ini gelaran kesenian, karena itu saya rutin setiap minggu keliling," kata Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa larangan serupa pun sempat disampaikan sejak dari kediaman dinas Gubernur Jawa Barat.

Namun, meski sudah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap acara yang mengundang massa besar, musibah tetap terjadi.

"Sejak di rumah dinas gubernur itu saya sudah melarang kegiatan ini berlangsung, tetapi karena peristiwanya sudah terjadi, sekarang saya orang tua dari mempelai pria maka saya bertanggung jawab dalam peristiwa ini," jelasnya.

Di tengah suasana berkabung, Dedi juga memastikan bahwa dirinya telah memberikan bantuan secara langsung kepada keluarga para korban sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pribadi.

"Tadi keluarga mempelai lebih dulu sudah memberikan Rp100 juta, hari ini dari pribadi saya sebesar Rp150 juta," kata Dedi Mulyadi.

Saat disinggung mengenai penyebab utama yang diduga berasal dari gerbang yang tidak seluruhnya dibuka saat acara berlangsung, Dedi menyampaikan bahwa dirinya benar-benar tidak mengetahui detil teknis insiden tersebut karena tidak berada di tempat kejadian.

"Saya tidak tahu, karena saya bukan penyelenggara kegiatan, dan posisi saya tidak berada di lokasi, saya di jam 14.00 berada di perjalanan dari Bandung, karena rencana mau kesini jam 19.00, dan saya tidak mengetahui ada kegiatan makan siang bersama warga," ungkap Dedi Mulyadi.

Ia juga menekankan bahwa dirinya sama sekali tidak menyetujui adanya kegiatan massal dalam bentuk apapun pada malam Jumat, dan secara eksplisit melarang pelaksanaan acara yang berpotensi menimbulkan keramaian.

"Waktu itu saya menyetujui ada tiga kegiatan, yang pertama bahwa ada kegiatan pelaksanaan akad dan resepsi, dan kedua malam Jumat tidak boleh ada kegiatan, hari Jumat ada dua kegiatan, pertama undangan para kepala desa sore jam 16.00. Kemudian malamnya kegiatan pagelaran seni," tambahnya.

Di tengah situasi yang sudah terjadi, Dedi menekankan bahwa sebagai ayah dari pihak mempelai pria, dirinya tidak akan lepas tangan dan bersikap masa bodoh. Ia tetap merasa bertanggung jawab, sekalipun sudah lebih dulu menentang pelaksanaan kegiatan makan bersama warga tersebut.

"Namanya juga anak muda, lagi bahagia dan ingin kebahagiannya dinikmati banyak orang mungkin itu tujuan utamanya. Jadi cita-cita baik tetapi secara mekanisme tidak ada kesiapan untuk mengantisipasi jumlah orang yang banyak datang pada satu tempat," jelas Dedi Mulyadi.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved