Sah-Sahan Massa Pesilat di Tulungagung Gelar Konvoi Motor, Tabrak Seorang Ibu Sampai Meninggal Dunia

Nafiatul sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia dalam perawatan karena luka berat yang dialami.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
istimewa
PESILAT TABRAK WARGA - Seorang anggota Polsek Sumbergempol mengamankan AEP (19) salah satu peserta konvoi pesilat yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan menewaskan warga Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (29/6/2025) malam. AEP adalah bagian penggembira pengesahan anggota baru PSHT di Tulungagung. 


SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pengesahan anggota baru PSHT atau sah-sahan pesilat di Tulungagung, Sabtu (28/6/2025) malam, masih diramaikan konvoi sepeda motor.  

Bahkan rombongan penggembira bermotor menabrak seorang warga perempuan di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol pukul 21.00 WIB.

Korban diketahui bernama Nafiatul Khozimah (44), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan yang tertabrak konvoi sepeda motor para anggota persilatan sampai meninggal dunia.

Kejadian ini satu dari sejumlah insiden di seluruh wilayah Tulungagung di waktu yang sama.

Rombongan pesilat ini adalah massa penggembira yang akan menghadiri pengesahan anggota baru PSHT di Kecamatan Kauman.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto mengatakan, kejadian bermula saat AEP (19) ikut dalam rombongan dari Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol. Remaja asal Kabupaten Nganjuk ini mengendarai Kawasaki KLX AG 4288 VBO, membonceng LP (19). 

“Mereka dalam satu konvoi besar melaju dari arah Selatan ke Utara di Jalan Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol,” jelas Ipda Nanang, mewakili Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, Minggu (29/6/2025).

Saat itu AEP akan mendahului kendaraan di depannya namun manuvernya terlalu ke kanan dan masuk ke lajur berlawanan. Setir sepeda motornya berbenturan dengan warga yang mengendarai sepeda motor Honda Beat AG 4757 RAK.

Akibatnya, kedua kendaraan ini sama-sama terjatuh ke aspal jalan. “Pengemudi sepeda motor Honda Beat mengalami luka di bagian kaki. Sementara korban yang dibonceng mengalami luka berat di bagian kepala,” sambung Nanang.

Nafiatul sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia dalam perawatan karena luka berat yang dialami.

Sementara AEP mengalami luka lecet di kaki dan tangan, sementara LP mengalami lecet serta bengkak di kaki kanan.

AEP akhirnya berhasil diamankan, dan dibawa ke kantor Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung. “Yang bersangkutan ternyata tidak mempunyai SIM C. Ia masih dimintai keterangan untuk proses hukum lebih lanjut,” ungkap Nanang.

Di malam yang sama, sekitar pukul 22.00 WIB sebuah mobil Toyota Calya dengan nomor polisi  BG 1385 FR juga terlibat insiden dengan rombongan pesilat.

Setidaknya ada 3 sepeda motor yang terlibat tabrakan dengan mobil yang dikemudikan MDP (28) ini, masing-masing Honda PCX AG 4397 RFA, Honda Verza AG 2886 RFR, dan Honda CRF AG 6773 REU.

Saat itu MDP mengendarai mobilnya dari arah Utara ke Selatan, dengan membawa 5 penumpang. “Saat itu pengemudi mobil ini melihat konvoi massa PSHT dari arah berlawanan. Sebagian massa masuk ke lajur kanan,” ungkap Nanang.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved