Fasilitasi Pemulangan 26 ABK, Syahbandar Popoh Tulungagung Hubungi Perusahaan Pemilik Kapal

Saat ini seluruh awak kapal pencari ikan ini ditampung di rumah singgah nelayan di Pelabuhan Perikanan Popoh. 

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
DITAMPUNG SEMENTARA - Para kru KM Bintang Sukses Mandiri 8 ditampung di kantor Syahbandar Pelabuhan Perikanan Popoh Tulungagung, Jumat (29/8/2025) setelah kapalnya kandas di Pantai Niyama Tulungagung. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Kapal Motor (KM) Bintang Sukses Mandiri 8 dari Pekalongan terdampar di Pantai Niyama Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jumat (29/8/2025) pagi.

Kapal berukuran 168 GT ini mengalami pecah lambung kiri karena kandas dan dihantam ombak besar. Akibatnya, 26 anak buah kapal (ABK) dan kapten harus dievakuasi oleh tim SAR gabungan di bawah Basarnas Pos SAR Trenggalek.

Saat ini seluruh awak kapal pencari ikan ini ditampung di rumah singgah nelayan di Pelabuhan Perikanan Popoh. 

Mereka mendapat bantuan pakaian kering dan selimut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), karena seluruh pakaiannya basah.

“Kami dibantu Puskesmas Besuki untuk memeriksa kondisi kesehatan para kru kapal,” ujar Kepala Syahbandar Pelabuhan Perikanan Popoh, Arif Wahyudi. 

Arif mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak PT Bintang Harapan Jaya, perusahaan yang membawahi KM Bintang Sukses Mandiri 8. 

Pihaknya menegaskan semua kru kapal dalam kondisi selamat dan sehat, dan ditampung sementara. Nantinya pihak perusahaan yang akan memulangkan mereka ke daerah masing-masing.

“Untuk proses evakuasi, sepenuhnya akan diputuskan pihak perusahaan. Tetapi mungkin setelah laut teduh, nanti akan dievaluasi keadaannya,” ucapnya.

Saat ini kondisi lambung kiri kapal pecah, dan air laut masuk ke ruang palka. Air diperkirakan juga merusak freezer yang berisi sekitar 60 ton ikan cakalang.

Pihak perusahaan yang akan memutuskan, apakah palka akan dievakuasi atau tidak. “Cuaca buruk, ombak cukup tinggi. Jadi menunggu reda dulu untuk memastikan langkah selanjutnya,” tegas Arif.

Selama ini Pantai Popoh sering digunakan labuh jangkar kapal pencari ikan dari Pekalongan atau Jakarta. Selain karena mengalami masalah mesin, kapal pencari ikan ukuran besar ini masuk Teluk Popoh untuk menghindari cuaca buruk.

Selain KM Bintang Sukses Mandiri 8, ada 4 kapal lain yang berlabuh jangkar di Popoh karena masalah mesin. Kapal-kapal itu biasa mencari ikan tuna sampai di perbatasan dengan Australia.

“Ada yang butuh penggantian nozzle mesin, ada yang bermasalah dengan kelistrikannya. Pihak perusahaan yang melakukan perbaikan di sini,” tutur Arif.

Syahbandar telah mengeluarkan larangan melaut karena ombak besar untuk nelayan lokal sejak Senin (25/8/2025). Ombak besar dan cuaca buruk ini kemungkinan sudah reda di Hari Minggu (31/8/2025).

Sebelumnya 27 kru KM Bintang Sukses Mandiri terjebak di atas kapal yang kandas. Mereka bertahan dalam kondisi basah kuyup lebih dari 3 jam hingga menggigil kedinginan. 

Tim SAR gabungan di bawah Basarnas Pos SAR Trenggalek berhasil menyelamatkan mereka dengan tali. *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved