Dorong Budaya Integritas ASN Pemkot Kediri, Mbak Wali Tekankan Pentingnya Hal Kecil di Apel Pagi

Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memanfaatkan momen apel pagi untuk menyoroti pentingnya membangun budaya integritas dari hal-hal sederhana

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
Pemkot Kediri
APEL PAGI - Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, saat memimpin apel pagi di halaman Balaikota Kediri, Senin (16/6/2025). Ia memanfaatkan momen ini untuk menyoroti pentingnya membangun budaya integritas dari hal-hal sederhana. 

SURYA.co.id, KEDIRI - Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memanfaatkan momen apel pagi di lingkungan Pemkot Kediri untuk menyoroti pentingnya membangun budaya integritas dari hal-hal sederhana, Senin (16/6/2025).

Di hadapan para ASN yang memenuhi halaman Balai Kota, Mbak Wali sapaan akrabnya, menegaskan bahwa integritas bukan sekadar jargon.

Ia mengajak seluruh jajaran untuk melihat integritas sebagai bagian dari keseharian, bukan proyek instan demi penghargaan semata.

"Integritas itu dibentuk dari kebiasaan-kebiasaan kecil. Datang tepat waktu, melayani dengan ramah, dan yang paling penting, menolak gratifikasi. Ini semua bukan hal sepele kalau dilakukan konsisten," kata Mbak Wali.

Ia menambahkan zona integritas harus dipahami sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani.

Menurutnya, reformasi birokrasi akan gagal jika hanya dijalankan di atas kertas tanpa perubahan perilaku.

"Zona integritas itu bukan hanya label di dinding kantor. Itu adalah cerminan dari kesadaran kita sebagai abdi negara yang digaji dari uang rakyat. Maka mari kita layani rakyat dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.

Wali kota muda tersebut juga menyinggung enam area penting dalam reformasi birokrasi, seperti manajemen perubahan, penataan tata laksana, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Ia menekankan bahwa setiap perangkat daerah harus saling melengkapi, bukan berjalan sendiri-sendiri.

"Setiap OPD punya keunggulan masing-masing. Kalau semua berjalan bareng, hasilnya akan lebih kuat. Tidak perlu saling menonjolkan diri, cukup saling dukung," ucap Mbak Wali.

Selain sebagai pemimpin, ia mencoba membangun iklim kerja yang spiritual.

Ia mendorong bawahannya untuk memaknai pelayanan publik sebagai bentuk ibadah, agar semangat melayani tidak cepat padam meski tantangan datang silih berganti.

"Kalau kita niatkan sebagai ibadah, rasanya capek itu lebih ringan. Yang kita layani bukan cuma atasan atau masyarakat, tapi juga bagian dari pengabdian kepada Tuhan," tambahnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved