Anggota DPRD Jatim Cahyo Harjo Dukung Kesenian di Surabaya Naik Kelas ke Mancanegara
Anggota DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso mendukung pengembangan seni dan budaya, khususnya yang di Surabaya naik kelas hingga ke mancanegara.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya - Anggota DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso mendukung pengembangan seni dan budaya, khususnya yang di Surabaya naik kelas hingga ke mancanegara. Pihaknya mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berinovasi dalam memperkenalkan budaya lokal ke luar.
Menurut Cahyo, seni dan budaya Surabaya bisa diintegrasikan dengan program sister city seperti di Inggris atau negara lain yang selama ini telah berjalan. Hal itu berjalan seiring dengan penanaman budaya lokal kepada generasi muda dan masyarakat.
"Sebelum itu tercapai (mengenalkan ke mancanegara), kita harus berbicara dalam negeri dulu. Apakah nilai-nilai seni budaya ini sudah langgeng di kota kita ini?," kata Cahyo ketika memberikan penjelasannya di Surabaya.
Surabaya memiliki beragam seni budaya seperti tari remo, ludruk, hingga bermacam kuliner khas tradisional, dan lainnya. Kebudayaan asli milik Kota Pahlawan itu dapat dikenalkan ke dunia internasional.
Cahyo yang juga Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menerangkan, seni dan budaya merupakan kekayaan intelektual yang harus dilestarikan dengan baik di dalam negeri. Apabila hal itu sudah tertanam di jiwa anak muda, maka baru bisa berbicara pengenalan kebudayaan ke mancanegara.
"Seni dan budaya tidak hanya sebagai simbol kegiatan, formalitas, atau seremonial saja, tapi apakah betul-betul sudah menyasar sampai ke generasi muda kita, betul-betul sudah menjadi kurikulum, kebiasaan dari anak-anak muda kita tentang budaya itu?," tutur Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini.
Anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut mengungkapkan bahwa DPRD telat memiliki beberapa program strategis untuk memastikan program pemerintah sejalan dengan ide ini. Di antaranya terkait keberpihakan pemerintah kepada seniman.
"Kami menyampaikan hal yang sama dalam rapat kerja di Komisi E. Kami berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak hanya memberikan perhatian pada seniman dan budayawan melalui apresiasi tiap tahunnya, tetapi juga memberikan ruang untuk mereka pentas sesering mungkin," kata mantan atlet tarung drajat nasional tersebut.
Menjawab tantangan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur memastikan intervensi terhadap seni di Jawa Timur. Apalagi, kesenian masuk dalam 10 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).
Di antaranya, melalui klasifikasi terhadap jenis dan potensinya. "Dengan kita mengenali potensi, maka ada upaya-upaya bagaimana kita untuk melakukan pemanfaatan," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dwi Supranto.
Apalagi, saat ini banyak budaya bisa mendatangkan manfaat bagi para pelaku budayanya sendiri. Termasuk, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar melalui event-event yang diselenggarakan.
Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pun mendorong masyarakat untuk bisa mengidentifikasi potensi kesenian di wilayah masing-masing. Selanjutnya bisa ditingkatkan menjadi sebuah karya budaya tingkat nasional dan didaftarkan oleh pemerintah daerah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
"Dengan adanya pengakuan yang seperti itu, maka akan ada trigger untuk bisa mengembangkan budaya atau kesenian yang sudah diakui secara nasional ini agar bisa digelar eventnya," kata Dwi.
Strategi berikutnya adalah memberdayakan komunitas-komunitas pelaku budaya di Jatim melalui workshop. Jatim sendiri memiliki program bernama Sentra Seniman dan Pemberdayaan Masyarakat Adat (Seni Waris).
"Sebab, sekarang ini konsentrasi dari Pemprov Jatim ada yang namanya program prioritas Seni Waris, sentra seniman dan pemberdayaan masyarakat adat. Jadi di situlah nanti ada upaya pemberdayaan seniman baik dari seniman yang bisa kita sinergikan dengan stakeholder terkait dan juga kolaborasi dengan masyarakat secara umum," katanya.
Membahas strategi tersebut, Cahyo Harjo pun hadir pada acara sarasehan DPRD Jatim bertema "Kesenian Lokal sebagai Media Edukasi dalam Memperkenalkan Budaya" di Surabaya, Sabtu (24/5/2025). Turut hadir pada kesempatan tersebut para seniman di Kota Pahlawan. (bob)
Raperda Pelindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Jadi Atensi DPRD Jatim |
![]() |
---|
Waketu DPRD Jatim Deni Wicaksono Sidak ke SMAN 1 Kampak Trenggalek, Respons Demo Siswa Soal Iuran |
![]() |
---|
Tunda 2 Kali Rapat Paripurna Pembahasan P-APBD Jatim 2025, DPRD Jatim: Minta Tambahan Waktu |
![]() |
---|
Tanggapi Rencana Aksi 3 September 2025, Fraksi PKS DPRD Jatim: Jangan Bandingkan Jatim dengan Jabar |
![]() |
---|
Pembahasan P-APBD Jatim 2025 Gagal, Dewan Protes Akibat TAPD Dituding Bawa Program Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.