Dapat Investasi Rp 1,9 Triliun, Trenggalek Bakal Miliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Pertama

"Untuk sementara waktu kami belum bisa mengelola limbah B3 untuk saat ini, tetapi ke depan bisa saja jika memungkinkan," tegasnya 

surya/Sofyan Arif Candra Sakti (Sofyan)
PLTSa TRENGGALEK - Direktur Utama PT Concentrix Industri Indonesia, Asep Nugraha sepakat melakukan kerjasama dengan Pemkab Trenggalek dalam penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Jumat (23/5/2025). Kerjasama tersebut berjalan selama 30 tahun dengan nilai investasi USD 121 juta atau setara Rp 1,9 triliun. 

"Harapan saya, investasi kami ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat sekitar dan tetap mengangkat kearifan lokal," jelas Asep.

Ia mengapresiasi Pemkab Trenggalek yang mana dalam pengurusan perizinan dan dokumentasi administrasi bisa berjalan dengan mudah dan sederhana. Ia menilai pemda sangat proaktif dan menyambut baik investasi energi baru terbarukan tersebut.

Asep memastikan langkah yang diambil Pemkab Trenggalek sangat tepat karena dalam pengoperasiannya ia akan menggunakan teknologi terbaru yang belum pernah ada di Indonesia.

"Teknologi ini sebelumnya hanya ada di AS dan Eropa. Ini pertama kalinya dibawa ke Indonesia dan kami pilih Trenggalek sebagai lokasi proyek pertama," tegasnya.

Terkait pasokan sampah, Asep mengaku yakin pemda dapat memenuhi kebutuhan 150 ton per hari. Semua jenis sampah, bahkan termasuk sisa panen seperti jerami bisa diolah oleh perusahaan.

"Untuk sementara waktu kami belum bisa mengolah limbah B3 saat ini, tetapi ke depan bisa saja jika memungkinkan," tegasnya 

Sementara Edi Siswanto selaku penghubung antara perusahaan dan Pemkab Trenggalek mengatakan bahwa inisiatif ini berangkat dari keinginannya sebagai putra daerah yang ingin melihat Trenggalek maju lewat teknologi.

"Tujuan kami hanya bersinergi agar proyek ini bisa terwujud. Saya diberi kesempatan membawa investor ke sini. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan semuanya berjalan lancar," jelas Edi.

Edi berharap proyek tersebut bisa menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan sampah modern berbasis teknologi ramah lingkungan. Yang lebih penting lagi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Bumi Menak Sopal. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved