Longsor Besar di Kradinan Tutup Total Jalur Tulungagung-Trenggalek via Gunung Wilis

Longsor besar tutup jalur Tulungagung-Trenggalek, Jatim, via kawasan Gunung Wilis, distribusi susu warga terganggu, camat minta alat berat

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
MENUTUP AKSES - Material longsor menutup akses utama Tulungagung-Trenggalek di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Sabtu (1/11/2025) pagi. Akibat longsor mobil tidak bisa melintas, sementara sepeda motor dilewatkan jalur alternatif. 
Ringkasan Berita:
  • Longsor besar di dekat SDN 02 Kradinan tutup jalur utama Tulungagung-Trenggalek, Jatim, via kawasan Gunung Wilis.
  • Transportasi susu warga terganggu, peternak terpaksa melangsir manual.
  • Camat minta alat berat dan usulkan penanaman pohon keras sebagai solusi permanen.


SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Longsor besar kembali terjadi di tebing samping SDN 02 Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat (31/10/2025) sore. 

Material longsor menutup total jalur utama penghubung Tulungagung dan Trenggalek melalui kaki Gunung Wilis, sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melintas.

Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, hanya beberapa jam setelah pembersihan longsor sebelumnya selesai dilakukan oleh tim Damkar dan BPBD. 

Hujan deras yang mengguyur Desa Kradinan, memicu longsor ketiga dengan volume lebih besar.

“Yang hari Kamis longsor itu lebih kecil. Yang Jumat sore jauh lebih besar dan menutup jalan,” ujar warga setempat, Warsitin, Sabtu (1/11/2025).

Transportasi Susu Terganggu, Peternak Terpaksa Melangsir Manual

Akibat tertutupnya akses jalan, distribusi susu dari peternak lokal terganggu. 

Biasanya, susu diangkut menggunakan truk tangki, namun kini peternak harus melangsir menggunakan sepeda motor atau kendaraan kecil sebelum dipindahkan ke truk.

“Kalau dibersihkan manual terlalu lama. Harus pakai alat berat,” tegas Warsitin.

Camat: Longsor Butuh Penanganan Khusus, Kontur Tanah Sangat Rawan

Camat Pagerwojo, Setiono, menyebut pihaknya masih menunggu bantuan alat berat dari Dinas PUPR Tulungagung

Material longsor terdiri dari tanah gembur dan batu besar, sehingga pembersihan manual dinilai tidak efektif.

“Kami dijanjikan alat berat oleh Bapak Bupati. Hari ini pasti datang,” kata Setiono, Sabtu (1/11/2025).

Ia menambahkan, tebing longsor berada di tanah kas desa (bengkok) yang difungsikan sebagai lahan pertanian jagung. Dengan kemiringan sekitar 60 derajat, area tersebut sangat rawan longsor.

Solusi Permanen: Penanaman Pohon Keras di Lahan Bengkok

Setiono menyatakan akan menggandeng dinas teknis untuk mencari solusi permanen. 

Salah satu langkah yang akan diusulkan, adalah penanaman pohon-pohon keras untuk memperkuat struktur tanah.

“Harus rela lahannya ditanami pohon. Kalau tidak, longsor akan terus terjadi,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved