Berita Viral

Rekam Jejak Abraham Samad yang Disebut Mangkir dari Panggilan Polisi Terkait Ijazah Jokowi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, yang mangkir dari panggilann Polda Metro Jaya terkait kasus ijazah Jokowi.

|
Editor: Musahadah
kolase tribunnews/tribun solo
MANGKIR - Mantan Ketua KPK Abraham Samad tak penuhi panggilan POlda Metro Jaya terkait pemeriksaan kasus ijazah Jokowi. 

"Biasanya kalau dia tidak datang, pas panggilan pertama biasanya dikasih waktu 3 sampai 6 hari. Kalau tidak juga baru panggilan kedua," imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Abraham Samad mengaku belum pernah menerima panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk diperiksa dalam kasus ini.  

"Saya ingin menginformasikan bahwa sampai saat ini saya belum pernah menerima undangan dari Polda Metro Jaya kaitan dengan kasus ijazah pak Jokowi," kata Abraham Samad dalam video yang diterima Tribunnews.com, Selasa (13/5/2025).

Siapa sebenarnya Abraham Samad? 

AGUAN DILAPORKAN - Abraham Samad diambil saat masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi pada 21 Oktober 2014. Ia baru saja Laporkan Agung Sedayu soal Dugaan Korupsi PIK 2.
AGUAN DILAPORKAN - Abraham Samad diambil saat masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi pada 21 Oktober 2014. Ia baru saja Laporkan Agung Sedayu soal Dugaan Korupsi PIK 2. (Tribunnews/Dany Permana)

Abraham Samad lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 November 1966.

Abraham Samad merupakan seorang advokat yang pernah menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015.

Ayah Abraham Samad adalah seorang tentara.

Sang ayah meninggal dunia ketika Abraham Samad masih berusia sekitar delapan atau sembilan tahun.

Sejak saat itu, ibunya yang mengambil peran sepenuhnya utnuk mengasuh dan membesarkan Abraham Samad.

Didikan sang ibu inilah yang kelak turut membentuk karakter Abraham Samad.

Baca juga: Bantahan Nono Sampono, Eks Jenderal yang Terseret Kasus Pagar Laut Tangerang, Ancam Pidanakan Ini

Semasa Abraham Samad masih duduk di bangku sekolah dasar, kala itu banyak temannya yang mengambil kapur tulis, dan tidak dimarahi guru.

Suatu waktu, Abraham Samad ikut mengambil lima batang kapur tersebut.

Namun, ketika sampai di rumah, sang ibu justru memintanya untuk membungkus dan mengembalikan lagi ke sekolah.

Abraham Samad pun melaksanakan hal tersebut.

Hal itu adalah penegasan sang ibu untuk jangan mengambil apapun yang bukan milik pribadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved