Berita Viral

Balasan Menohok Dedi Mulyadi Atas Kritikan Pengusaha Travel Soal Larangan Study Tour: Eksploitasi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjawab kritikan yang dilayangkan kepadanya terkait kebijakan pelarangan sekolah melakukan study tour ke luar Jabar

Editor: Musahadah
Kompas.com/Fika Nurul
BALASAN DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Dedi Mulyadi memberikan balasan menohok atas kritikan pengusaha travel soal larangan study tour. 

"Dari sebanyak 432 siswa kelas 11 yang ikut tercatat ada 130 orang. Untuk ikut outing class tersebut setiap siswa membayar Rp 1,5 juta, dan hal tersebut pun tidak bersifat wajib," katanya saat dihubungi, Rabu (26/2/2025). 

Karena kegiatan tersebut dibatalkan, pihaknya memastikan sejumlah uang yang terkumpul akan segera dikembalikan kepada orangtua atau wali siswa. 

"Kegiatan outing class rencananya dijadwalkan berangkat pada Senin (24/2/2025) para siswa ke Bandung dulu ke Saung Udjo, lalu sore nya ke Yogyakarta mengunjungi universitas negeri, dan tempat wisata, dan Rabu (26/2/2025) malamnya sudah ada di Cianjur," katanya. 

Ia menjelaskan, kegiatan outing class tersebut sudah direncanakan sejak awal tahun 2025.

Outing class itu merupakan program 5P Kebhinekaan yang sudah diatur topiknya dalam kurikulum merdeka. 

"Formatnya macam-macam, bukan hanya sekedar belajar tapi juga ada pikniknya yaitu disebut outing class atau pembrlajaran di luar kelas, dan itu pun hasil kesepakan dari para siswa juga orang tua nya," kata dia. 

Tapip menambahkan, pembatalan outing class tersebut tidak mendapatkan proses atau penolakan dari para peserta serta orangtua, dan kegiatan 5P Kebnekaam tetap dilakukan di lingkungan sekolah. 

Sementara itu Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nonong Winarni mengungkapkan, rencana SMAN 1 Cilaku yang hendak melakukan study tour ke Yogyakarta dibatalkan. 

"Rencana kegiatan SMAN 1 Cilaku tidak jadi, karena sempat saya ingatkan agar tidak berangkat, karena sudah jelas ada surat edarannya," katanya. 

Di bagian lain, pembatalan sejumlah study tour ini mempengaruhi kunjungan wisata di daerah Jawa Barat. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto, mengonfirmasi bahwa kebijakan ini sudah mulai memengaruhi industri pariwisata lokal.

“Sudah banyak sekolah-sekolah sudah ada yang cancel,” ungkap Eko pada Selasa (25/2/2025). Meskipun begitu, Eko tidak merinci sekolah-sekolah yang membatalkan kunjungan mereka.

Berdasarkan data dari enam objek wisata di wilayah tersebut, tercatat 18 kunjungan wisata sekolah dibatalkan, dengan total pesanan mencapai 4.300 pax hanya dalam bulan Februari 2025.

“Jadi ada 18 event yang batal dengan total pesanan 4.300 pax itu data bulan Februari (2025),” jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Asosiasi Tur Wisata: Jangan Sampai Mematikan Ekonomi"

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved