Rencana Pembangunan TPST Tulungagung, Kebutuhan Anggaran Sekitar Rp 150 Miliar

Pemerintah Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur, mematangkan rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan teknologi modern

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Ilustrasi bungkusan sampah yang dibuang sembarangan di tepi jalan, di perbatasan Kecamatan Karangrejo dan Kecamatan Kauman, Tulungagung, Jawa Timur. Kini, Pemkab Tulungagung sedang mematangkan rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung di Jawa Timur (Jatim), melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sedang mematangkan rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di dekat Pasar Hewan Terpadu (PHT).

Lokasinya ada di tanah aset Pemkab Tulungagung seluas 8.000 meter persegi, dekat wilayah Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol.

Pembangunan TPST dengan teknologi modern ini, sekurangnya membutuhkan anggaran Rp 150 miliar.

“Untuk tahun ini kami akan selesaikan DED (detailed engineering design) dan FS (Feasibility Study/studi kelayakan),” jelas Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Tulungagung, Yudha Yanuar Hadi, Senin (20/1/2025).

TPST berbeda dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang merupakan tempat pembuangan sampah terbuka.

TPST nantinya berwujud hanggar, di dalamnya berisi mesin-mesin pengolahan sampah, mulai dari konveyor, pemilah sampah dan pencacah sampah.

Untuk membangun pengolahan sampah modern ini, DLH akan menggandeng pihak swasta.

Sejauh ini, sudah ada 1 perusahaan yang sudah melakukan presentasi, menawarkan kerja sama.

“Ada satu perusahaan dari Surabaya, dia sudah berpengalaman mengelola sampah di sejumlah daerah. Kami melakukan penjajakan,” sambung Yudha.

Kini, produksi sampah di Kabupaten Tulungagung mencapai 100-110 ton per hari.

Dari jumlah itu, 60 persen di antaranya berupa sampah organik.

Sementara, TPST yang ditawarkan calon mitra ini mampu mengolah sampah 40-50 ton per hari.

“Sebenarnya ditawarkan 100 ton per hari, tapi kami studi ke daerah lain, efektif di angka 40-50 ton. Kalau dipaksakan 100 ton malah tidak maksimal,” ungkap Yudha.

Nantinya, TPST akan difokuskan untuk mengolah sampah di wilayah perkotaan.

Sisa produksi total sampah Kabupaten Tulungagung tetap akan dibuang ke TPA Segawe, di Kecamatan Pagerwojo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved