5 TPA Tidak Mampu Tampung 1.300 Ton Sampah Domestik Per Hari, DLH Jember Diminta Berinovasi

"Ini darurat. Perlu ada inovasi agar sampah tidak menggunung dengan diolah dan hasilnya bisa didaur ulang," ujar Ardi

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
Anggota Komisi C DPRD Jember meninjau TPA Pakusari Jember, Kamis (9/1/2025). 


SURYA.CO.ID, JEMBER - Persoalan sampah menjadi tugas berat hampir semua pemda di Jatim, termasuk di Jember.

Bahkan volume sampah domestik atau rumah tangga di Jember fantastis, karena setiap hari mencapai sekitar 1.300 ton yang semuanya tidak mampu terangkut armada truk sampah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Sugiarto saat ditemui di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Kamis (9/1/2025).

Menurut Sugiarto, jumlah sampah yang tersebut didapatkan dengan perkiraan bahwa setiap rumah tangga di Jember menghasilkan 0,5 KG sampah.

"Dari 1.300 ton lebih sampah setiap hari itu, sementara kami hanya mampu mengangkut sebanyak 460 ton per harinya," jelas Sugiarto.

Sisa sampah yang tidak bisa diangkut di TPA, berserakan di sejumlah pinggir jalan hingga kawasan sungai.

"Sisa sampahnya masih tersebar di pinggir jalan atau di tempat pembuangan lainnya karena tidak terangkut. Itu karena kekuatan sumber daya kami yang terbatas," ulas Sugiarto.

Sugiarto mengatakan, 460 ton sampah yang terangkut itu adalah akumulasi di lima Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jember, yaitu Kecamatan Pakusari, Ambulu, Balung, Kencong dan Tanggal.

"Sampah di TPA Pakusari saja ada sekitar 197 ton per hari, ada juga yang tersebar di TPA Ambulu, Balung, Kencong dan Tanggul," tuturnya.

Sementara tumpukan sampah di TPA Pakusari, ungkap Sugiarto, sudah mencapai tinggi 27 meter bahkan nyaris overcapacity atau kelebihan daya tampung. Karena juga tenaga pemilah sampahnya sangat terbatas.

"Kami memiliki 180 pemulung yang membantu proses pemilahan, dan juga menggunakan mesin pemilah yang hanya mampu menyerap sekitar 4 ton," paparnya.

Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo mengatakan, persoalan sampai menjadi hal yang serius. Sehingga perlu penanganan tepat agar tidak membuat sampah makin menggunung.

"Ini darurat. Perlu ada inovasi agar sampah tidak menggunung dengan diolah dan hasilnya bisa didaur ulang," ujar Ardi.

Ardi menilai persoalan sampah adalah tanggung jawab semua instansi dan organisasi masyarakat. Tidak cukup masalah ini ditangani pemerintah.

"Bukan hanya pemda, DPRD, atau pemangku kebijakan lainnya. Tetapi semuanya harus sadar dengan persoalan sampah ini," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved