Fenomena Jual Rumah Ramai-Ramai di Jember, Ungkapan Protes Warga Perumahan Karena Merasa Terisolir

Asmoro mengatakan hal ini sudah pernah dibicarakan kepada pengembang, tetapi tidak segera diselesaikan hingga masalah berlarut larut.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/Imam Nahwawi (ImamNahwawi)
JUAL MASSAL - Warga Perumahan Grand Permata Indah Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Jember beramai-ramai menjual rumah mereka, Kamis (18/9/2025), untuk memprotes pengembang karena akses jalan utama terlalu sempit. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Puluhan warga Perumahan Grand Permata Indah Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Jember menjual rumah mereka secara massal.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pengembang karena jalan utama yang tersedia di perumahan komersil ini terlalu sempit sehingga membuat warga merasa terisolir.

Pantauan di lokasi, warga menempelkan kertas bertuliskan 'Rumah dijual' di depan gerbang rumahnya masing-masing di kawasan RT 007/RW 009 Perubahan Grand Permata Indah, Lingkungan Krajan Timur Kelurahan Sumbersari, Kamis (18/9/2025)

Selain itu, di pintu masuk RT tersebut juga terpasang banner bertuliskan 'Perumahan Bermasalah, tidak ada Fasiltas umum, Fasilitas Sosial dan juga drainase'.

"Fasilitas umum yang dikeluhkan terutama jalan pintu masuk perumahan tidak sesuai standar, lebarnya hanya 3 meter," ujar Yus Asmoro, Ketua RT setempat.

Menurutnya, hal tersebut membuat mobil kesulitan melintas saat berpapasan akibatnya lalu lintas perumahan terganggu. "Lalu lintas sangat terganggu, terutama ketika mobil ketemu mobil itu tidak bisa berpapasan," kata Asmoro.

Lebih lanjut, Asmoro mengungkapkan perumahan yang dikelola PT Wredatama Tiga Putra itu tidak menyediakan lokasi pemakaman umum, bahkan belum ada ruang terbuka hijau.

"Serta drainase di sekitar perumahan ini sangat buruk, jadi sering terjadi banjir saat hujan deras," imbuhnya.

Asmoro mengatakan hal ini sudah pernah dibicarakan kepada pengembang, tetapi tidak segera diselesaikan hingga masalah berlarut larut.

"Kami hanya ingin hidup nyaman, tetapi masalah ini berlarut larut dan tidak segera diselesaikan pengembang. Akhirnya warga memilih untuk menjual rumahnya," kata Asmoro.

Ada sekitar 30 unit rumah di kawasan itu yang dipasangi tulisan dijual. Rata-rata mereka sudah menempati tempat tinggal itu selama 6 tahun. "Sebagian yang dijual, ada yang sudah selesai cicilannya. Tetapi sebagian besar belum selesai cicilannya," paparnya.

Selama mempromosikan penjualan rumah masing-masing. Asmoro mengungkapkan hingga sekarang masih belum ada yang laku."Karena masih baru saja dilakukan penjualan," tambahnya.

Sementara kantor PT Wredatama Tiga Pilar pengembang perumahan Grand Permata Indah Sumbersari Jember sepi, gerbangnya juga tutup bahkan tidak berpenghuni.

Wartawan SURYA mencoba konfirmasi Titin selaku Direktur Utama PT Wredatama Tiga melalui sambungan telepon, tetap tidak diangkat. Bahkan pesan singkat WA juga belum dibalas. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved